Kasus gagal ginjal akut di Indonesia terus meningkat. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan pengawasan terhadap industri obat diperketat.
"Yang paling penting pengawasan terhadap industri obat harus diperketat lagi," kata Jokowi dilansir dari detikNews, Sabtu (22/10/2022).
Dia menyebutkan, penanganan kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia adalah tugas bersama. Tak hanya pemerintah atau pemangku kepentingan, namun juga dari masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tugasnya semuanya," tambah Jokowi.
Diketahui, sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) melaporkan bahwa sejumlah pasien gagal ginjal akut positif memiliki cemaran etilen (EG) glikol dan dietilen glikol (DEG). Dua zat ini atau bahan berbahaya ini ditemukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berisiko pada ginjal, seperti kasus yang terjadi di Gambia.
Disebutkan, lebih dari 50 persen kasus kematian gagal ginjal akut di Indonesia disebabkan senyawa kimia. Dietilen glikol masuk dalam ginjal maka dapat berubah menjadi kristal-kristal yang tajam.
Sejauh ini, Kemenkes RI mencatat 241 kasus gagal ginjal akut di Indonesia. Dari 241 kasus itu, sebanyak 133 orang meninggal dunia.
Mayoritas pasien penyakit yang masih belum diketahui penyebabnya ini berasal dari golongan anak-anak, dengan pasien paling banyak bayi di bawah lima tahun (balita).
(dpw/dpw)