Plt Ketum PPP, Muhammad Mardiono menyebut Ganjar Pranowo merupakan keluarga besar dari partai berlambang Ka'bah tersebut. Dia menyebutkan mertua Ganjar dulu sewaktu hidup adalah bagian dari PPP.
"Ya tentu Pak Ganjar merupakan bagian dari tokoh kita, kemudian Pak Ganjar juga merupakan keluarga besar PPP karena mertua beliau itu juga seorang kiai yang dulunya sampai akhir hayatnya juga di PPP," sebut Muhammad Mardiono, Jumat (7/10/2022).
Hal itu disampaikan Mardiono saat ditanya usai acara Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) I DPW PPP Sumatera Utara di Kota Medan. Selain mertua Ganjar, Mardiono juga mengatakan kakak ipar Ganjar juga merupakan PPP, saat ini kakak iparnya tersebut di Fraksi PPP Jawa Tengah.
"Kakak ipar beliau ini sekarang anggota Fraksi PPP di Jawa Tengah, ini adalah kakak ipar," katanya.
Hal itu disampaikan Mardiono saat menyambung pertanyaan soal PPP di beberapa daerah sudah deklarasikan Ganjar, termasuk DPW PPP Jakarta. Untuk hal itu Mardiono menuturkan masih menunggu suara dari berbagai daerah yang lain dan akan membawa itu ke KIB, koalisi mereka bersama Partai Golkar dan PAN.
"Ya nanti kita tunggu ya yang lain-lain itu bersuara dulu secara mayoritas nanti, nah nanti baru kita bawa ke KIB dan kemudian kita mengambil keputusan," tuturnya.
Saat ditanya apakah Ganjar Pranowo sangat berpotensi untuk diusung oleh mereka, Mardiono mengatakan ada peluang. Hal itu sama dengan semua nama-nama tokoh yang hari ini muncul.
"Bisa ada peluang, artinya tokoh-tokoh yang lain juga ada (peluang), jadi ya tentu kita sekarang sedang menyeleksi ya, kita tunggu suara dari arus bawah, itu arus yang kuat karena memang seperti sambutan saya tadi, bahwa demokrasi dibangun kedaulatan di tangan rakyat, biarkanlah rakyat yang menentukan itu," ujarnya.
Namun Mardiono mengatakan sampai saat ini mereka belum ada keputusan soal siapa sosok yang akan mereka usung. Masih banyak tahapan yang harus dilalui sesuai dengan mekanisme partai mereka, sehingga muncul satu keputusan bersama di internal partai.
"Tetapi memang sampai hari ini belum kita putuskan, sehingga kita sedang menampung aspirasi dari wilayah wilayah dari cabang-cabang sehingga nanti kita bawa ke Mukernas dan tentu setelah itu ada musyawarah lagi dan akan kita bicarakan sama majelis-majelis. Karena di PPP juga ada majelis-majelis, ada majelis kehormatan, majelis syariah, majelis pertimbangan, majelis pakar, dan setelah itu baru menjadi keputusan," ucapnya.
Meskipun ada keputusan di internal PPP, kata Mardiono, hal itu harus dibahas kembali di KIB yang merupakan koalisi mereka saat ini. Apapun hasil dari pembahasan di koalisi tersebut, Mardiono mengatakan itu adalah yang terbaik untuk bangsa Indonesia.
"Dan keputusan itu pun belum bisa PPP sendiri, kan harus dibawa ke KIB, tentu kan partai-partai lain mitra kerja kami seperti Golkar kemudian PAN, kan mereka juga menampung aspirasi dari grassroot-nya, nah di situ lah nanti kita bernegosiasi dan nantinya pasti akan memutuskan yang terbaik untuk bangsa ini ke depan," tutupnya.
Simak Video "Mardiono Sapa Sandi di Harlah ke-50 PPP: Enak Kalau Beliau Hadir"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)