Enam kecamatan di Aceh Utara, Aceh terendam banjir luapan. Selain merendam rumah warga dan fasilitas umum, banjir juga memaksa 3.858 orang mengungsi ke meunasah-meunasah desa setempat.
Banjir di Aceh Utara terjadi akibat meluapnya beberapa sungai setelah daerah itu diguyur hujan lebat. Sejumlah sungai meluap antara lain Krueng Keureutou, Sungai Krueng Pase, Sungai Krueng Peuto, dan Sungai Krueng Pirak.
Air luapan menggenangi pemukiman warga serta sejumlah perkantoran di Kecamatan Matangkuli seperti Polsek, Koramil, Puskesmas hingga Kantor Urusan Agama (KUA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketinggian banjir berkisar 10 sampai 150 sentimeter," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, Asnawi kepada detikSumut, Rabu (5/10/2022).
Menurutnya, puluhan desa terendam banjir tersebar di Kecamatan Lhoksukon, Tanah Luas, Cot Girek, Pirak Timu, Samudera, Matangkuli. Sebagian masyarakat terdampak banjir memilih mengungsi ke meunasah serta tempat-tempat lebih tinggi.
Petugas dan masyarakat setempat membuka dapur umum untuk masyarakat terdampak banjir. Menurutnya, banjir tersebut merendam ribuan rumah warga.
"Jumlah pengungsi sementara 1.030 kepala keluarga atau sekitar 3.858 jiwa," jelas Asnawi.
Selain pemukiman, banjir juga merendam 560 hektare sawah. Menurut Asnawi, petugas BPBD dan pihak terkait masih mendata jumlah warga terdampak serta bangunan terendam banjir.
"Beberapa lokasi kondisinya sekarang banjir mulai surut. Tapi ada yang masih terendam," jelasnya.
(agse/dpw)