Pemkab Madina Desak Pemerintah Pusat Cabut Izin PT SMGP

Pemkab Madina Desak Pemerintah Pusat Cabut Izin PT SMGP

Nizar Aldi - detikSumut
Selasa, 27 Sep 2022 23:57 WIB
Semburan lumpur diduga dari salah satu sumur PT SMGP.
Semburan dari sumur PT SMGP beberapa waktu yang lalu (Istimewa)
Medan -

Kebocoran gas diduga kembali terjadi dari PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara. Akibatnya puluhan warga dilarikan ke rumah sakit.

Atas hal tersebut, Pemkab Madina mendesak agar Pemerintah Pusat mencabut izin dan menghentikan operasional PT SMGP. Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Madina, Atika Azmi Utammi Nasution.

"Kita dari Pemerintah Daerah sudah berkaki kali meminta ke pemerintah pusat agar operasional PT SMGP dihentikan," kata Atika Azmi Utammi Nasution saat dikonfirmasi detikSumut, Selasa (27/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desakan tersebut bukan tanpa sebab, keberadaan PT SMGP tersebut tidak memberikan rasa nyaman kepada warga. Atika menyebutkan hal itu terbukti dari kejadian yang sudah berulang kali terjadi

"Karena tidak memberi rasa nyaman ke warga, buktinya ini sudah berkali kali kejadian keracunan," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, diduga kebocoran gas kembali terjadi di PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara. Akibatnya puluhan warga dilarikan ke rumah sakit karena diduga keracunan gas.

"Praduganya seperti itu (kebocoran gas di PT SMGP)," kata Kapolres Madina AKBP Reza Chairul Akbar Sidiq saat dikonfirmasi detikSumut, Selasa (27/9/2022).

Namun ketika ditanya soal berapa jumlah pasti warga dilarikan, Reza belum bisa membeberkan jumlah pastinya. Karena pihaknya masih melakukan pendataan.

"(Untuk jumlah pasti) masih kami datakan," ujarnya.

Puluhan warga tersebut dilarikan ke dua rumah sakit di Kecamatan Panyabungan. Yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan dan Rumah Sakit (RS) Permata Madina.

"RSUD Panyabungan, dan RS Permata Madina," ucapnya.

Reza menyebutkan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Namun Reza belum bisa menjelaskan lebih lanjut karena masih sibuk melakukan evakuasi warga.

"Sabar ya, kami masih sibuk evakuasi warga," tutupnya.

Untuk diketahui, peristiwa yang diduga dari kebocoran gas di PT SMGP Madina sudah berulang kali terjadi. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, sudah ada enam kali kejadian warga dilarikan ke rumah sakit diduga akibat keracunan, termasuk kejadian hari ini.

Kejadian terbesar terjadi pada 25 Januari 2021 tahu lalu, setidaknya ada lima warga yang meninggal dunia. Dua diantara korban meninggal diduga menghirup gas tersebut adalah anak kecil, serta puluhan warga dilarikan ke rumah sakit.

Satu tahun berselang, tepat pada 6 Maret 2022 PT. SMGP kembali mengancam nyawa warga sekitar. Setidaknya 57warga dilarikan ke rumah sakit setelah menghirup gas yang diduga gas Hidrogen Sulfida (H2S) yang bocor.

Di akhir bulan berikutnya, tepatnya hari Minggu (24/4/2022) kejadian serupa terulang kembali. Setidaknya ada 21 orang yang dilarikan ke rumah sakit pada saat itu.

Terakhir, Jumat (16/9) kemarin, warga sekitar kembali harus dilarikan ke rumah sakit setelah menghirup gas yang diduga hasil dari aktivitas PT SMGP. Setidaknya ada delapan orang yang dilarikan ke dua rumah sakit yang berbeda.




(afb/afb)


Hide Ads