Pemkab Bengkulu Utara Kirimkan Logistik ke Desa Terisolir

Bengkulu

Pemkab Bengkulu Utara Kirimkan Logistik ke Desa Terisolir

Hery Supandi - detikSumut
Kamis, 22 Sep 2022 21:55 WIB
Longsor di rel Molek di Bengkulu Utara.
Longsor di Bengkulu Utara (Foto: Istimewa)
Bengkulu Utara - 270 kepala keluarga (KK) di Desa Lebong Tandai, Bengkulu Utara terisolie akibat bencana longsor. Agar tidak terjadi ke laparan, pemerintah kabupaten setempat mengirimkan logistik.

"Kita telah mengirimkan 270 paket sembako (logistik) bagi warga yang terisolir, semoga bantuan ini bisa membantu meringankan kebutuhan makan warga," jelas Kepala BPBD Bengkulu Utara, Hendriyadi, Kamis (22/9/2022).

Eka menyebutkan, 270 paket bantuan sembako bagi warga ini telah didistribusikan ke kantor Kecamatan Napal Putih, sembari mencari jalan untuk bisa membawa paket sembako tersebut ke desa Lebong Tandai.

"Kita akan mencari cara agar bantuan bisa segera sampai ke warga, meski harus secara estapet dari lokasi yang terjadi longsor ," tuturnya.


Sebelumnya diberitakan, longsor terjadi di Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu. Akibat bencana itu, sekitar 270 kepala keluarga (KK) di Desa Lebong Tandai terisolir.

Kepala Desa Lebong Tandai, Supriadi mengungkapkan, longsor terjadi di rel Motor Lori Ekspres (Molek)-transportasi kereta sederhana untuk tambang peninggalan Belanda- di desa itu. Molek sendiri merupakan transportasi andalan warga di sana.

"Sedangkan jalan alternatif yang dibangun melalui program TMMD juga tidak bisa dilalui," katanya, Kamis (22/9/2022).

Dia mengatakan, bencana longsor itu terjadi pada Rabu (21/9) petang kemarin. Kawasan itu diguyur hujan lebat sejak pagi sehingga longsor menyebabkan rel Molek ambles.

Sementara, Molek sendiri merupakan satu-satunya moda transportasi umum menuju desa itu, dengan memanfaatkan rel bekas tambang peninggalan Belanda. Bila rel itu putus, maka tak ada lagi jalur lain yang bisa digunakan warga desa.

"Cuma kendaraan Molek inilah moda transportasi menuju desa kami, karena sulitnya medan yang dilalui. Kondisi rel juga telah banyak yang rusak, ditambah bila hujan kerap terjadi longsor," jelas Supriadi.




(astj/astj)


Hide Ads