Hubungan antara Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Partai Golkar yang kini dipimpin Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekhshah (Ijeck) sedang tidak baik. Hal ini diduga berawal dari program pembangunan jalan yang dilakukan Pemprov Sumut.
Pada Senin (15/8) yang lalu, Golkar Sumut menggelar konferensi pers di kantornya. Dalam konferensi pers itu, Golkar Sumut mengecam pernyataan Edy Rahmayadi.
Sekretaris Golkar Sumut Datok Ilhamsyah mengatakan kecaman yang mereka layangkan karena Edy mengeluarkan pernyataan yang menyebut Golkar tidak mendukung pembangunan di Sumut. Edy disebut menyampaikan hal itu dalam sebuah acara di Langkat pada Rabu (10/8) yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mendapat laporan dari fraksi dan DPD Golkar Langkat. Pernyataannya (Edy Rahmayadi) mengatakan bahwa Golkar tidak mendukung pembangunan di Sumatera Utara terkait proyek multi years," kata Ilhamsyah saat konferensi pers situ.
Ilhamsyah kemudian menjelaskan jika Edy menyampaikan hal itu saat acara yang digelar di gedung DPRD Langkat. Edy mengatakan Golkar tidak mendukung pembangunan karena Golkar mengkritik program pembangunan jalan menggunakan anggaran Rp 2,7 triliun yang sedang dilaksanakan Pemprov Sumut.
Dalam acara itu, Edy disebut bertanya siapa Ketua DPRD Langkat. Setelah tahu Ketua DPRD Langkat adalah kader Golkar, Edy kemudian menyampaikan soal Golkar yang tidak mendukung pembangunan di Sumut.
"Banyak yang mendengar (Edy Rahmayadi) menyampaikan 'partai Golkar yang nggak setuju pembangunan itu'," tutur Ilhamsyah.
Ilhamsyah menjelaskan kader Golkar resah dengan pernyataan Edy itu. Dia pun membantah jika Golkar tidak mendukung pembangunan di Sumut.
Selanjutnya, Ilhamsyah menyampaikan soal kader Golkar adalah kelompok yang santun. Namun, kata Ilhamsyah, jika ada yang penghinaan kepada Golkar, kader-kader meminta untuk melakukan perlawanan.
"Martabat partai di atas segala-galanya, yang harus dipertaruhkan dan dipertahankan seluruh kader-kader partai. Kader Golkar tahu apa yang harus dilakukan. Jika partai dan lambang partainya dihina, lawan!," tegas Ilham.
"Kalau sudah sampai ada penghinaan lambang, partai, itu lawan," jelasnya.
Usai adanya pernyataan dari Golkar itu, Edy kemudian beberapa kali menyinggung Golkar. Salah satunya di acara peresmian kantor DPD Demokrat Sumut, Edy menyebut dirinya di-bully oleh Golkar.
"Yang pakai baju kuning (kader Golkar) ini, ini orang ini pura pura bukan pengusung saya. Mungkin gara-gara yang baru-baru ini lah mereka bully-bully aku ini," tutur Edy di Kantor DPD Partai Demokrat Sumut, Medan, Jumat (9/9).
Tak hanya di Demokrat, Edy juga menyampaikan soal Golkar saat acara di Banteng Muda Indonesia (BMI) yang merupakan sayap dari PDIP. Edy mengatakan dirinya trauma dengan warna kuning yang merupakan warna dari Golkar.
"Yang kuning apa?," kata Edy sambil menunjuk perwakilan Golkar yang hadir dalam acara.
Peserta yang hadir pun menyebut yang memakai baju kuning merupakan kader Golkar. Edy kemudian menyebut dirinya trauma dengan yang warna kuning ini.
"Saya agak-agak trauma kalau jumpa kuning," ucap Edy.
(afb/astj)