Sandiaga Salahuddin Uno berulangkali menyatakan kesiapannya untuk maju pada Pilpres 2024 mendatang. Dengan siapa? Mungkinkah akan mengulang kisah di DKI Jakarta dengan Anies Baswedan, atau dengan Prabowo Subianto lagi?
"Nah, ini ingin saya sampaikan bahwa 2017 itu (Anies-Sandi) adalah bagian dari masa lalu. Prabowo-Sandi juga sudah selesaai. Selesai di 2019," kata Sandi dalam perbincangan khusus dengan detikSumut di Padang, Jumat (16/9/2022).
Menurutnya, masa lalu adalah bagian yang hanya perlu dikenang.
"Anies-Sandi bagian dari masa lalu dan sudah berganti (waktu itu) menjadi Anies-Ariza. Saya bukan anti nostalgia, tapi kita harus banyak memfokuskan pada tantangan-tantangan ekonomi di masa depan. Jadi kita jangan bicara siapa-siapa nya, tapi kita fokus kepada tugas-tugas di depan, terutama persoalan ekonomi," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prabowo-Sandi juga sudah selesai. Selesai di 2019. Sekarang yang kita harus pastikan adalah bagaimana aspirasi masyarakat bisa tertampung khususnya di politik kita ini. Perlu ada inovasi baru untuk mempercepat pemulihan dan membangkitkan ekonomi kita dari keterpurukan," tambah mantan Wagub DKI Jakarta ini.
Meski peluang diusung Partai Gerindra sudah tipis dan tertutup, politikus yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Menparekraf) ini menyatakan tetap menyatakan keinginan untuk maju, penuh semangat pantang mundur.
"Kalau kita sebagai yang diberi tugas dan amanah, ya harus memberikan yang terbaik," katanya.
Ia menyebut belum terlalu memikirkan kendaraan politik yang akan membawanya mewujudkan keinginan maju tersebut.
"Mengalir saja, seperti tugas-tugas di kementerian. Semuanya mengalir saja. Kalau ada undangan, saya sesuaikan dengan jadwal dan tugas di kementerian. Semua (undangan partai politik) saya hadiri dengan pesan yang sama yakni untuk bersama-sama kita bergandengan tangan menghadapi tantangan ekonomi ke depan," tambah Sandi lagi.
(dpw/dpw)