Massa mahasiswa yang tergabung dama Cipayung Plus dan BEM Nusantara berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa (13/9/2022). Dalam aksinya, mahasiswa memaksa anggotan dewan membaca teks Pancasila.
Awalnya, massa berorasi di depan gedung dewan. Mereka menuntut pemerintah segera menurunkan harga BBM yang dinilai menyengsarakan rakyat.
Mereka juga menuding anggota dewan di gedung itu tidak berpihak kepada rakyat. Mereka mendesak anggota DPRD Bengkulu segera menemui mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka mengancam akan memaksa masuk ke gedung dewan jika tak jumpai para wakil rakyat.
Tak beberapa lama, belasan anggota dewan dan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menjumpai para pengunjuk rasa. Para pendemo kemudian meminta mereka untuk duduk bersama di lokasi unjuk rasa.
Para pendemo kemudian memaksa anggota dewan yang menemui mereka itu untuk membaca teks Pancasila. "Pancalisa. Baca Pancasila," teriak mereka.
Para wakil rakyat kemudian menuruti permintaan para pendemo. Setelah itu, mahasiswa tak mau menyampaikan tuntutan mereka.
Mereka beralasan, anggota dewan yang menemui mereka tak sesuai keinginan. Sebab, dari 45 anggota DPRD Provinsi Bengkulu, mahasiswa meminta sedikitnya 24 orang menemui mereka. Namun ternyata hanya 19 anggota dewan yang datang.
(dpw/dpw)