Gubernur Sumut Edy Rahmayadi didoakan jadi presiden oleh sejumlah massa yang menggelar demo tolak kenaikan harga BBM di depan kantor Gubernur Sumut. Edy didoakan jadi presiden saat mendatangi peserta aksi.
Momen warga mendoakan Edy jadi presiden itu saat dirinya menaiki mobil komando untuk menerima tuntutan massa dari Aksi Bela Rakyat Sumut. Edy tiba di mobil komando pada Senin (12/9/2022), sekitar pukul 15.03 WIB.
Setelah beberapa menit Edy di atas mobil komando, salah satu peserta aksi berteriak bahwa dia tidak ingin Edy menjadi gubernur. Mereka menginginkan sosok Edy Rahmayadi menjadi presiden, sontak peserta aksi lain menyahuti ucapan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak ingin bapak menjadi gubernur, tapi kami ingin bapak menjadi presiden," kata salah satu peserta aksi.
"Betul," jawab peserta aksi lainnya.
Mendengar ucapan itu, lantas Edy mengiyakan pernyataan itu. Namun, Edy menyebutkan akan salat istikharah terlebih dahulu.
"Iya, nanti (salat) istikharah dulu," sebut Edy.
Kemudian Edy meminta warga agar tidak berbicara politik di momen demonstrasi ini. Hal itu karena menurutnya mereka sedang tidak berpolitik dengan mendatangi peserta aksi.
"Ya begini, bapak ibu sekalian saya terima ini dan saya akan menindaklanjuti. Ini bukan berbicara politik, saya minta ini tidak berbicara politik dan bukan berpolitik kita," ucap Edy.
Untuk tuntutan warga tersebut, Edy menerima kertas berisi tuntutan mereka. Dia berjanji akan menindaklanjuti hal tersebut.
"Oke saya terima ini (sambil angkat kertas tuntutan peserta aksi), nanti saya akan tindaklanjuti," tutupnya.
Dalam aksi itu, massa meminta agar harga BBM diturunkan. Jika harga BBM tidak turun, massa meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang turun.
"Turunkan BBM, turunkan BBM, atau kalau tidak, turunkan? (Spontan peserta aksi yang lain menjawab turunkan Jokowi)," kata salah seoran orator aksi, Heriansyah dari atas mobil komando.
(afb/afb)