Ratu ELizabeth II semasa hidup pernah berkunjung ke Keraton Jogja pada tahun 1974 silam. Saat itu ada permintaan khusus dari pihak protokol Kerajaan Inggris yakni Ratu Elizabeth tak boleh difoto saat sedang makan.
Hal itu disampaikan KRT Jatiningrat. Di mana, ketika itu dia bertugas di Protokoler Bagian Umum Pemda DIY.
"Saat beliau makan, tidak boleh ada yang memotret," katanya dilansir detikJateng, Jumat (9/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya protokoler saja karena waktu itu rembugnya juga dengar di ruangan itu, sehingga yang agak aneh itu ya itu tadi dilarang memotret pada saat Ratu makan," lanjut pria yang akrab disapa Romo Tirun itu.
Menurut dia, ketika itu Keraton Jogja melakukan jamuan seperti biasa ke Ratu Elizabeth II. Untuk di Bangsal Manis. Sedangkan untuk menu makanan, diserahkan ke Ambarrukmo.
"Wah kalau makan itu suguhan biasa di Bangsal Manis. Hidangan apalah? Walah itu juga nggak inget, ora melu opo-opo. Itu yang menyediakan Ambarrukmo," katanya.
Sajian lain yang istimewa, kata Romo Tirun, adalah pemberian bunga dari Sri Sultan Hamengku Buwono X, Raja Keraton saat ini, yang ditunjuk oleh Raja Keraton saat itu Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Soal rute masuk ke Keraton, Romo Tirun tak ingat dengan pasti. Tapi, kemungkinan saat itu memang tak lewat Malioboro.
"Mungkin juga itu (tidak lewat Malioboro). Sampai detail itu saya nggak inget," kata Romo Tirun.
Diberitakan sebelumnya, Ratu Inggris, Ratu Elizabeth II meninggal dunia di usia 96 tahun. Usai Elizabeth II meninggal, Charles yang merupakan putra dari Elizabeth II, kini menjadi Raja Inggris.
Dilansir dari detikNews yang mengutip BBC, Jumat (9/9/2022), takhta langsung diberikan kepada Charles usai Ratu Elizabeth II meninggal. Takhta diberikan tanpa upacara kepada pewarisnya Ratu Elizabeth II yaitu Charles.
Meski demikian, nantinya akan ada beberapa tahapan tradisi yang harus Charles lalui untuk dinobatkan menjadi raja.
Hal pertama yang harus diputuskan adalah menentukan apakah dia akan memerintah sebagai Raja Charles III atau mengambil nama lain. Dijelaskan jika Charles bisa memilih salah satu dari empat suku kata namanya: Charles Philip Arthur George.
Perubahan nama saat memerintah sudah pernah dilakukan sebelumnya. Kakek George yaitu George VI memiliki nama depan Albert, tapi dia memilih salah satu nama tengahnya saat memerintah.
Dalam 24 jam pertama atau lebih setelah meninggalnya Ratu Elizabeth II, Charles akan secara dinyatakan sebagai Raja. Ini akan dilakukan di Istana St James di London.
(astj/astj)