Jejaring ustaz di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut) yang tergabung dalam Ustadz Sahabat (Usbat) Ganjar memuji program bantuan insentif tahunan untuk kesejahteraan guru agama yang digagas Ganjar Pranowo di Jawa Tengah (Jateng).
Program bantuan insentif guru agama ini dinilai menjadi bentuk konkret kepedulian dan perhatian pemimpin daerah kepada para pengajar yang mendedikasikan diri mereka pada pembentukan karakter siswa dengan nilai-nilai budi pekerti dan kebaikan.
Ketua Usbat Ganjar Kabupaten Langkat Muhammad Bukhari Mendrofa mendorong agar program tersebut dapat diterapkan secara masif di berbagai wilayah Indonesia di masa mendatang. Hal itulah yang menjadi alasan Usbat Ganjar Kabupaten Langkat aktif menyuarakan dukungan untuk memenangkan Ganjar dalam Pilpres 2024 mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mendukung Pak Ganjar jadi presiden karena beliau memang benar-benar memiliki langkah-langkah konkret dalam memberikan perhatian kepada rakyatnya, termasuk hingga guru agama," kata Bukhari dalam keterangan tertulis, Minggu (4/9/2022).
Diketahui, Ganjar menggagas bantuan insentif guru agama di Jateng sejak tahun 2019. Pencairan insentif dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri sebesar Rp 1,2 juta per orang, dengan total anggaran yang diberikan untuk penerima bantuan sebanyak Rp 253,746 miliar.
Di awal program, sebanyak 171.131 pengajar agama mendapatkan insentif. Satu tahun kemudian, total penerima bertambah 40.324 orang menjadi 211.455 orang, baik untuk pengajar agama Islam di Madrasah Diniyah, Pondok Pesantren dan TPQ, Sekolah Minggu (Kristen/Katolik), Pasraman (Hindu), dan Vijjalaya (Buddha).
Program insentif guru agama di Jateng pun berlanjut di tahun 2022. Pada bulan Ramadhan 2022 lalu, Ganjar telah mencairkan insentif kepada 211.455 pengajar agama.
Bukhari mengungkapkan bantuan insentif guru agama bukan satu-satunya, melainkan ada banyak program perlindungan sosial yang digagas Ganjar untuk berbagai kelompok masyarakat. Di antaranya program Mesra dengan Ganjar (Melindungi Seluruh Pekerja dengan Gerakan Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan), bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RLTH), asuransi nelayan, hingga bantuan listrik murah bagi keluarga tak mampu.
Dia meyakini Ganjar selalu konsisten mendukung dakwah dan pembentukan karakter siswa lewat karya-karya guru agama.
"Beliau memberikan insentif tahunan kepada guru agama. Harapan kami kepada Pak Ganjar kami harap program itu bisa berlaku di seluruh Indonesia, terutama untuk guru agama di tiap-tiap provinsi Indonesia," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Usbat Ganjar Sumut Syabrun Jukhoir mengatakan deklarasi Usbat Ganjar di Rumah Yayasan Peduli 10.000 Dhuafa, Desa Teluk Bakung, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat mendapat antusiasme tinggi dari para ustaz. Syabrun mengatakan pihaknya juga telah berkomunikasi dengan guru agama terkait hal tersebut.
"Alhamdulillah, ketika dialog dengan guru-guru madrasah yang ada di Kabupaten Langkat, beliau mengharapkan program-program nanti yang berupa visi misi daripada Pak Ganjar sendiri, itu ada masuk konsep pendidikan," tuturnya.
Selain deklarasi, Usbat Ganjar Kabupaten Langkat juga memberikan 100 bingkisan santunan kepada anak yatim berupa beras, gula, minyak, dan susu. Usbat Ganjar Kabupaten Langkat juga menggelar dialog interaktif bertajuk 'Bersama Ustadz Membangun Kebhinekaan untuk Bangsa Menuju Pilpres 2024 yang Bersih dan Damai'.*
(akd/ega)