Round Up

8 Fakta Kepala Bayi Putus Saat Persalinan di Puskesmas Inhil Riau

Round Up - detikSumut
Jumat, 02 Sep 2022 13:15 WIB
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/praisaeng)
Pekanbaru -

Pasangan suami Khaidir dan Nova kehilangan bayi perempuannya secara tragis. Di mana, anak keduanya itu meninggal dalam kondisi mengenaskan yakni kepala terputus saat proses persalinan di Puskesmas Gajah Mada, Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Peristiwa menyedihkan itu terjadi di Puskesmas Gajah Mada pada Jumat (26/8) lalu.

Berikut sejumlah fakta atas peristiwa tersebut:

1. Nova Dilarikan ke Puskesmas Karena Mengalami Pecah Ketuban

Nova sendiri dilarikan ke puskesmas karena mengalami pecah air ketuban. Setibanya di Puskesmas, Nova langsung ditangani tenaga kesehatan. Namun tak disangka, bayi yang dilahirkan justru tidak utuh alias putus di bagian kepala.

Insiden itu sontak membuat Khaidir kaget. Nova pun akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada untuk mendapat penanganan medis.

Insiden itu kemudian membuat pasangan Khaidir dan Nova syok. Bahkan pasangan itu tidak kuasa melihat bayinya lahir tanpa kepala.

Khaidir saat dikonfirmasi membenarkan insiden tersebut. Hanya saja ia belum ada melaporkan kasus tersebut ke kepolisian.

"Benar (soal insiden kepala bayinya putus). Belum ada lapor," ujar Khaidir saat dimintai konfirmasi dari seluler, Rabu (31/8/2022).

2. Tim Ahli Cari Tahu Penyebab Kepala Bayi Putus

Kepala Puskesmas Gajah Mada, Marlina mengatakan tim ahli sudah turun untuk memastikan atas insiden persalinan tersebut.

"Saya belum bisa cerita banyak karena ini tim audit dan tim ahli sudah turun. Ya kita tunggu dari ahli AMP atau audit maternal perinatal dulu selesai kerja," kata Marlina, ketika dikonfirmasi, Rabu (31/8/2022).

3. Awalnya ke Puskesmas Hanya Ingin Ambil Rujukan

Khaidir, ayah dari bayi yang kepalanya putus saat lahiran datang ke Puskesmas Gajah Mada untuk mengambil rujukan ke rumah sakit, bukan untuk persalinan istrinya.

"Waktu dibawa ke puskesmas itu ketuban sudah pecah dari rumah. Jadi dari rumah juga ke puskesmas sekitar 15 menit, nah suaminya minta ambulans untuk dibawa karena secara BPJS harus rujukan dulu di Puskesmas kalau mau ke RSUD," kata pengacara keluarga Khaidir, Hendri, Kamis (1/9/2022).


Setiba di puskesmas, pantat bayi ternyata sudah keluar. Hal itu membuat tiga bidan di Puskesmas Gajah Mada langsung mengambil tindakan medis mengeluarkan bayi tanpa dirujuk.

"Di Puskesmas itu juga posisinya pantat si bayi sudah keluar," jelasnya.

4. Bayi yang Kepalanya Putus Lahir Sungsang

Pengacara keluarga Khaidir, Hendri menjelaskan harusnya lahiran bayi kliennya tidak bisa ditangani di Puskesmas. Sebab, bayi itu akan lahir secara sungsang.

"Di Puskesmas itu juga posisinya pantat si bayi sudah keluar. Tetapi itu juga harusnya tidak boleh ditangani karena kapasitas Bu Bidan itu bukan menangani bayi sungsang, bayi ini memang sungsang posisinya," kata Hendri.

Hendri mengatakan jarak dari Puskesmas Gajah Mada ke RSUD Puri Husada sekitar 3 km. Sehingga tak butuh waktu lama untuk bisa dirujuk dan ditangani dokter spesialis.

"Ada tiga bidan menangani. Makanya heran juga kenapa ditangani, padahal Puskesmas ke RSUD itu sekitar 5 menit jalan kaki, tidak sampai 3 km kalau itu dirujuk sebenarnya," kata Hendri.

"Mereka bilang ini panggilan kemanusiaan. Tapi saya bilang kondisi ini salah, kalau ini keluar tanpa ada cacat ya tak masalah. Ini sampai bayinya putus kepala," kata Hendri.

Fakta Selanjutnya Baca di Halaman Berikutnya:



Simak Video "Video: Heboh Pernikahan Anak di Lombok Berujung Ortu Pengantin Dipolisikan"

(astj/astj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork