BNPB Minta Pengungsi Gempa Mentawai Pulang ke Rumah

Sumatera Barat

BNPB Minta Pengungsi Gempa Mentawai Pulang ke Rumah

Jeka Kampai - detikSumut
Selasa, 30 Agu 2022 16:58 WIB
Korban gempa Mentawai di pengungsian.
Korban mengungsi akibat gempa Mentawai (Foto: Istimewa)
Padang -

Kepulauan Mentawai di Provinsi Sumatera Barat diguncang gempa. Sebagian besar korban masih tinggal di tenda pengungsian.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suhayanto meminta agar masyarakat yang masih mengungsi di perbukitan agar dapat kembali ke rumah masing-masing, terutama bagi mereka yang rumahnya tidak mengalami kerusakan akibat gempa bumi.

"Rangkaian gempa pada hari Senin (29/8) tidak memicu tsunami. Untuk itu masyarakat yang saat ini mengungsi di daerah perbukitan bisa kembali ke rumah masing-masing, bagi yang rumahnya tidak mengalami rusak struktur atau rusak berat akibat gempa," jelas Suharyanto dalam keterangan tertulis yang diterima detikSumut, Selasa (30/8/2022)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengimbau warga yang rumahnya mengalami kerusakan masif pada dinding dan kerusakan pada penyangga atau penyusun atap agar pemilik rumah melaporkan kepada BPBD setempat.

"Masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan struktur atau rusak berat dapat melaporkan data kerusakan bangunan tersebut kepada BPBD setempat untuk pendataan," jelas Suharyanto.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Suharyanto juga mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi gempa bumi susulan. Peringatan dini gempa bumi dapat diperoleh dengan memanfaatkan barang-barang yang mudah dijumpai di rumah seperti menyusun kaleng secara bertingkat. Hal itu bertujuan dapat menjadi 'alarm' apabila terjadi gempa bumi.

Di samping itu, Suharyanto juga mengingatkan agar masyarakat dapat memastikan jalur evakuasi keluar dari rumah tidak terhalang oleh benda dengan ukuran besar seperti lemari, meja, kulkas dan sebagainya.

"Pelihara terus kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi gempa susulan. Masyarakat di dalam rumah bisa menyiapkan peringatan dini gempa sederhana dengan menyusun kaleng-kaleng bekas yang disusun bertingkat, sehingga jika terjadi gempa kaleng jatuh dan menimbulkan bunyi sebagai pertanda harus evakuasi keluar rumah," ujar Suharyanto.

"Pastikan tidak ada barang-barang besar seperti lemari, kulkas, meja dan lain-lain yang bisa menghalangi proses evakuasi keluar rumah saat terjadi gempa," imbuhnya.

Terakhir, khusus bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, Suharyanto berpesan agar apabila terjadi gempa bumi lebih dari 30 detik, maka diharapkan untuk segera menuju ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kemungkinan terjadinya tsunami.


"Jika gempa berlangsung secara terus menerus selama lebih dari 30 detik baik itu dengan guncangan keras maupun mengayun, masyarakat yang berada di daerah pantai agar segera lari ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kemungkinan terjadi tsunami," pungkas Suharyanto.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads