Gubernur Riau Puji Kebijakan 'Gas dan Rem' di Buku Vaksinasi COVID-19

Gubernur Riau Puji Kebijakan 'Gas dan Rem' di Buku Vaksinasi COVID-19

Dea Duta Aulia - detikSumut
Kamis, 11 Agu 2022 22:03 WIB
Gubernur Riau Puji Kebijakan Gas dan Rem di Buku Vaksinasi COVID
Foto: Dok. Pemprov Riau
Jakarta -

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan kehadiran Buku Vaksinasi COVID-19 mampu menambah wawasan bagi pemerintah daerah. Sebab, dalam buku tersebut berisi berbagai kebijakan yang telah diambil pemerintah selama menangani pandemi COVID-19.

"Buku ini menambah wawasan kami di daerah. Kami sudah sampaikan juga COVID-19 belum berakhir kita juga harus melaksanakan protokol kesehatan," kata Syamsuar dalam keterangan tertulis, Kamis (11/8/2022).

Ia turut memuji kebijakan 'gas dan rem' yang dilakukan oleh pemerintah selama penanganan COVID-19. Menurutnya, kebijakan tersebut berdampak positif terhadap perekonomian Riau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebijakan pusat langsung kami terapkan di daerah, percepat vaksinasi terus kami lakukan, dan kami selalu siap siaga bersama Polri, TNI dan semua pihak dalam mengikuti instruksi pusat untuk penanganan COVID-19 ini," jelasnya.

Secara angka, Provinsi Riau sekarang pertumbuhan ekonominya sebesar 4,88 persen. Nilai investasi juga tumbuh, bahkan sampai target investasi Riau tahun 2022 ini mencapai Rp 60 triliun lebih dan realisasinya mencapai 73 persen.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya itu, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Riau turut menghasilkan kinerja positif di mana sukses menempati posisi 5 nasional. Serta angka pengangguran terbuka juga turun menjadi 4 persen dari 6 persen di tahun 2021.

"Sekarang angka pengangguran kita di angka 4 persen lebih. Ini semua tentunya adanya kebijakan gas dan rem ini sangat berpengaruh pada ekonomi Riau," jelasnya.

Sementara itu, Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto yang meluncurkan buku tersebut menjelaskan Buku Vaksinasi COVID-19 menjadi bukti nyata Indonesia telah mengalami berbagai macam dinamika selama menghadapi pandemi COVID-19.

"Kalau dilihat dari linimasa ini sedikit rumit, ini menandakan dalam dua tahun banyak event yang terjadi dan itu berbagai kebijakan dikalibrasi," tutupnya. (ADV)

(akd/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads