Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta pembebasan 571 bidang lahan di Kabupaten Padang Pariaman dipercepat. Pasalnya lahan tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan jalan Tol Padang-Pekanbaru.
"Pembebasan percil baru 64 persen lebih, hanya 24 persen lebih penambahannya sejak 2021. Untuk fisiknya baru 9 Km dari 20,5 Km. Masalahnya apa? Kalau dari 571 percil ini, masalahnya bukan di kami lagi," ujar Mahyeldi dalam keterangan tertulis, Senin (25/7/2022).
"Sudah berapa bulan ini? Kita targetkan lebih cepat lagi selesainya pembebasan tanah ini. Harus ada time schedule nya yang jelas, makanya kita rapat hari ini," imbuhnya saat memimpin rapat koordinasi perkembangan pembangunan Tol Padang - Pekanbaru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, dari 571 bidang lahan, saat ini sebanyak 71 bidang masih tahap verifikasi Satgas, 92 bidang proses penilaian PPK dan appraisal, 139 bidang berkasnya belum lengkap, 54 bidang belum ada berita acara, dan 45 bidang lainnya masih dalam proses SPP ke LMAN.
Sementara itu, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur yang turut hadir dalam rapat tersebut mengatakan persoalan kelengkapan administrasi menjadi kendala utama penyebab terhambatnya pembebasan lahan. Belum lagi pemilik lahan yang susah ditemui turut menjadi penghambat tersendiri.
"Kendala lainnya adalah berbedanya orang yang menguasai bidang lahan dengan pemilik," jelasnya.
Meski begitu, Suhatri menyampaikan pihaknya bersama tim di lapangan akan terus berupaya maksimal untuk menuntaskan pembebasan lahan yang prioritas, sehingga pembangunan fisik bisa segera dilaksanakan.
Di sisi lain, perwakilan PT. Hutama Karya Roy mengatakan pihaknya telah menyiapkan dana Rp 28 miliar dan telah menitipkan dana ganti kerugian ke pengadilan untuk 13 bidang lahan senilai Rp 17 miliar.
"Untuk pengerjaan fisik, tahun ini ditargetkan bisa menyerap dana Rp 758 miliar, tapi dengan syarat lahan pembangunannya minimal terusan sepanjang 10 Km, bukan berupa spot-spot," tutup Roy.
(akd/ega)