Miris Masih Ada Sekolah Berdinding Anyaman Bambu

Lampung

Miris Masih Ada Sekolah Berdinding Anyaman Bambu

Tommy Saputra - detikSumut
Kamis, 21 Jul 2022 07:00 WIB
Kondisi siswa SDN Handayung Ratu di Lampung Utara mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar. Foto Tommy Saputra/detikSumut
Foto: Kondisi siswa SDN Handayung Ratu di Lampung Utara mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar. Foto Tommy Saputra/detikSumut
Bandar Lampung - Di tengah era kemajuan teknologi serta pesatnya pembangunan di berbagai tempat di Indonesia, tampaknya hampir mustahil menemukan kondisi gedung sekolah yang tak layak.

Namun dalam kenyataannya, masih ada gedung sekolah yang jauh dikatakan layak seperti yang terdapat di Kecamatan Bunga Mayang, Lampung Utara.

Sekolah tersebut yakni SD Negeri Handayung Ratu. Dapat digambarkan, gedung sekolah hanya berdindingkan anyaman bambu dan atapnya dari asbes dengan sebagian dilapisi terpal.

Kondisi siswa SDN Handayung Ratu di Lampung Utara mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar. Foto: Tommy Saputra/detikSumutKondisi gedung SDN Handayung Ratu di Lampung Utara tempat murid mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar. Foto: Tommy Saputra/detikSumut

Itu pun kondisi dinding anyaman sudah banyak yang rusak. Selain itu, di sekolah ini hanya terdapat tiga ruangan yang tempat proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk kelas 1 hingga 6 dilakukan secara bergantian.

Jika hujan, maka kegiatan belajar mengajar dihentikan lantaran air hujan yang masuk membasahi seluruh bagian ruangan.

Sebenarnya, SDN Handayung Ratu pernah menempati gedung yang layak. Namun dipindah pada tahun 2012 buntut dari sengketa lahan dengan warga pemilik tanah.

Siswa SDN Handayung Ratu di Lampung Utara mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar. Foto: Tommy Saputra/detikSumutSiswa SDN Handayung Ratu di Lampung Utara mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar. Foto: Tommy Saputra/detikSumut

"Sering mengajukan proposal dan dapat di sini sejak tahun lalu. Ini bekas balai dusun," kata Kepala SDN Handayung, Rizal Karnain.

Dia mengatakan, tanah yang ditempati kini telah menjadi milik sekolah atas hibah masyarakat. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 76 siswa di sekolah tersebut.


(bpa/bpa)


Hide Ads