Pesawat tempur milik TNI AU jenis T50i Golden Eagle jatuh saat latihan terbang di Blora, Jawa Tengah, Senin (18/7) malam. Insiden itu mengakibatkan Lettu Pnb Allan Safitra yang menjadi pilot pesawat itu gugur.
Sebenarnya pesawat apa yang dibawa oleh Lettu Pnb Allan Safitra, berikut spesifikasi mesin hingga kecepatannya.
Pesawat tersebut dikembangkan Korean Aerospace Industries yang dibantu Lockheed Martin. Dalam pengembangan tersebut juga lahir A50 atau T50 LIFT, sebagai varian serang ringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat tersebut menggunakan penamaan militer Amerika. Itu untuk menghindari konflik di kemudian hari, meski militer Amerika Serikat tidak ada rencana membeli pesawat itu.
T/A50 dikembangkan sebagai pengganti berbagai pesawat latih dan serang ringan. Seperti T38, F5B dan Cessna A37BClose Air Support yang dioperasikan AU Republik Korea.
Baca juga: Mengenal T50i Golden Eagle |
Dalam website tni-au.mil.id dijelaskan, program tersebut awalnya untuk mengembangkan pesawat latih secara mandiri, yang bisa menembus kecepatan supersonik.
Sehingga pesawat tersebut bisa digunakan untuk melatih dan mempersiapkan pilot bagi pesawat KF-16 (F-16 versi Korea).
Dengan hadirnya T50i, Korea Selatan menjadi negara ke-12 yang mampu memproduksi pesawat tempur jet utuh.
Selain T50i, Korsel juga memiliki produk lainnya. Seperti KT-1 produk Samsung Aerospace yang sekarang bagian dari KAI, dan produk lisensi KF-16.
T/A50 mempunyai konfigurasi yang mirip dengan KF-16. Sebagian besar sistem utama dan teknologinya disediakan Lockheed Martin
Dalam pengembangan pesawat itu, 13 persen dibiayai Lockheed Martin. Sementara Korea Aerospace Industries membiayai 17 persen.
Sisanya atau 70 persen pembiayaan ditanggung pemerintah Korea Selatan. KAI dan Lockheed Martin kerjasama memasarkan T-50 di pasar internasional.
Mau Tahu Selanjutnya. Baca Halaman Berikutnya:
Program induknya dengan nama kode KTX-2, dimulai pada 1992. Tapi Departemen Keuangan dan Ekonomi menunda program KTX-2 pada 1995 karena alasan finansial.
Namanya diubah menjadi T50i Golden Eagle pada Februari 2000. Penerbangan pertama T50i pada Agustus 2002. Pengujian tugas operasional pertama mulai 28 Juli-14 Agustus 2003.
Angkatan Udara Korsel menandatangani kontrak produksi untuk 25 T50i pada Desember 2003. Pengiriman dijadwalkan pada 2005 sampai 2009.
Varian lain dari T50i Golden Eagle termasuk pesawat serang ringan A50, dan pesawat yang lebih canggih FA50.
Dikutip CNN Indonesia, T50i Golden Eagle memiliki kontrol fly-by-wire digital dan hand on throttle and stick (HOTAS). Tampilan kokpit mencakup dua tampilan multifungsi Honeywell 127mm berwarna.
T50i tampil gagah dengan dua awak kokpit. Pesawat itu dilengkapi sistem pembangkit oksigen on board (OBOGS) dan kursi pelontar yang dipasok Martin Baker dari Uxbridge, Inggris.
Soal persenjataan, T50i memiliki tujuh cantelan eksternal untuk membawa senjata. Ada satu cantelan di garis tengah di bawah badan pesawat, dua cantelan di bawah setiap sayap, dan rel peluncuran rudal ke udara di dua ujung sayap. Rel di ujung sayap dapat membawa rudal AIM-9 Sidewinder.
Berbicara soal mesin, T50i mengandalkan tenaga dari mesin General Electric F404-GE 102 turbofan, dengan daya dorong 1.770 pounds dan after burner 11 ribu pounds dengan tenaga mil power.
T50i memiliki panjang 43 kaki, dengan lebar sayap 31 kaki, dan tinggi 16 kaki. T50i memiliki kecepatan maksimal 1.5x kecepatan suara atau 1.600 kilometer per jam dengan berat sekitar 14 ton.
Mesin itu memiliki saluran masuk udara yang dipasang di sisi ganda. Yang berada di kedua sisi badan pesawat bawah sayap.
Mesin T50i dilengkapi kontrol mesin digital otoritas penuh dan menghasilkan tenaga 78.7 kN. Pesawat itu memiliki tujuh tangki bahan bakar internal
Dari tujuh tangki itu, ada lima yang berada di badan pesawat dan dua di sayap. T50i dapat membawa 2.655 liter bahan bakar dengan tiga tangki tambahan berkapasitas 570 liter.
T50i dilengkapi roda pendaratan tipe roda tiga Messier Dowty yang dapat ditarik. Setiap unit beroda tunggal dan dilengkapi dengan peredam kejut oleo pneumatik.
Dua roda utama ditarik ke dalam batang-batang saluran masuk udara mesin. Roda di hidung pesawat ditarik ke depan.
T50i dapat terbang dengan kecepatan maksimum 1.837 km per jam. T50 Golden Eagle dapat terbang dengan ketinggian 55 ribu kaki, seperti pesawat tempur buatan Amerika Serikat F16.
Senin (18/7/2022), Pesawat T50i Golden Eagle Lanud Iswahjudi hilang kontak. Pesawat itu hilang kontak sejak pukul 19.25 WIB dalam latihan terbang jam malam.
"Betul hilang kontak pesawat dari Lanud Iswahjudi. Pesawat T50i Golden eagle," ujar Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi Kapten Sus Yudha Pramono dikutip dari detikJatim.
Simak Video "Video: Polisi Tetapkan 1 Orang Tersangka Insiden Lift Crane RS PKU Blora"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)