Usai 1.000 Lilin, Akan Ada Aksi 1.000 Hati Nurani untuk Brigadir J di Medan

Usai 1.000 Lilin, Akan Ada Aksi 1.000 Hati Nurani untuk Brigadir J di Medan

Goklas Wisely - detikSumut
Senin, 18 Jul 2022 13:02 WIB
Aksi solidaritas warga Taput untuk Brigadir Yoshua (foto: istimewa)
Aksi seribu lilin untuk Brigadir J. (Foto: Istimewa)
Medan -

Horas Bangso Batak (HBB) kembali menggelar aksi solidaritas atas meninggalnya Brigadir Yoshua Nofriansyah Hutabarat alias Brihadir J. Setelah menggelar aksi seribu lilin, HBB akan menggelar aksi seribu hati nurani untuk Brigadir J di Medan, Sumatera Utara.

"Kalau nanti kasus Brigadir J tidak bisa diproses sesuai dengan prosedur hukum, maka kami akan melakukan aksi yang lebih besar. Akan ada aksi penggerakan seribu hati nurani," kata Ketua DPC HBB Medan Tomson Marisi Parapat saat dikonfrimasi detikSumut, Senin (18/7/2022).

Dia mengatakan, HBB berkomitmen untuk mengkawal kasus Brigadir J sampai tuntas. Sehingga aparat kepolisian tidak sepele. Pihaknya mengaku merasa sangat empati atas dugaan penganiyaan yang berujung kematian Brigadir J.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, ada beragam kejanggalan yang terjadi di balik tewasnya Brigadir J melalui keterangan pihak kepolisian. Pihaknya menduga ada rekayasa yang dilakukan pihak kepolisian.

Kejanggalan yang dimaksud, pertama soal CCTV yang mati. Kedua, jika memang yang terjadi sekadar baku tembak, ia merasa janggal kenapa sampai ada luka sayatan dan memar di tubuh Brigadir J.

ADVERTISEMENT

"Berarti ada pembunuhan secara sadis yang dimana, mereka ini sudah merencanakan," ucapnya.

"Ketiga, kalau pun misalnya benar ada pelecehan, negara kita ini kan negara hukum. Seharusnya tidak ada pembunuhan. Yaudah diproses secara hukum saja," tambahnya.

Tomson menjelaskan perihal kejanggalan itu yang dituntut ke Kapolri untuk segera dituntaskan dan lebih serius untuk menangani kasus tersebut.

Seperti diketahui, terjadi peristiwa baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Jumat (8/7) pukul 17.00 WIB. Insiden itu membuat Brigadir J tewas.

Tim khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah bekerja untuk mengusut insiden baku tembak tersebut. Tim khusus ini dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.

"Oleh karena itu, saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin oleh Pak Wakapolri, Pak Irwasum, kemudian ada Pak Kabareskrim, Pak Kabik (Kabaintelkam) kemudian juga ada As SDM, karena memang beberapa unsur tersebut harus kita libatkan termasuk juga fungsi dari Provos dan Paminal," kata Jenderal Sigit di Mabes Polri, Selasa (12/7) kemarin.

Komnas HAM dan Kompolnas turut disertakan dalam tim khusus itu. Dia memastikan proses penyelidikan, penyidikan, hingga temuan terkait kasus itu akan disampaikan transparan dan periodik sehingga menjawab keraguan publik.




(dpw/dpw)


Hide Ads