Gunung Anak Krakatau terpantau mengalami erupsi pada Minggu pagi, sekitar pukul 08.47 WIB. Saat ini, aktivitas salah satu gunung api paling aktif itu mulai menurun.
Kolom abu vulkanik yang sempat mencapai 2.000 meter di atas permukaan laut kini mulai menurun.
Dari keterangan petugas di Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Kalianda, Lampung Selatan, kondisi GAK masih fluktuatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah normal kembali, kondisinya kadang naik kadang turun. Kalau sekarang sudah berangsur menurun," kata Andi kepada detikSumut, Minggu (17/07/2022).
Meski sesekali masih mengeluarkan abu vulkanik, dikatakan Andi kondisi Gunung Anak Krakatau tergolong normal.
"Tadi sempat mengeluarkan abu vulkanik diperkirakan setinggi 1.000 meter, tidak seperti pagi tadi," ujarnya.
Ditanya terkait dampak abu vulkanik yang sampai ke pemukiman warga, dia menjelaskan sampai saat ini tidak ada dampaknya ke pemukiman warga.
"Tidak berdampak, namun kami menghimbau kepada masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati GAK dengan jarak 5 kilometer karena statusnya masih siaga,"terang Andi.
Sebelumnya, aktifitas Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan selat Sunda ini sempat meningkat. Dikutip dari laman magma.esdm.go.id diterangkan telah terjadi erupsi pada pukul 08.47 WIB, Minggu (17/07/2022) dengan ketinggian abu vulkanik mencapai Âą 2.000 meter di atas puncak (Âą 2.157 meter di atas permukaan laut).
Baca juga: Penampakan Gunung Anak Krakatau Erupsi |
(dpw/dpw)