Peran Gerakan Sumsel Mandiri Pangan dalam Penurunan Angka Kemiskinan

Peran Gerakan Sumsel Mandiri Pangan dalam Penurunan Angka Kemiskinan

Sukma Nur - detikSumut
Jumat, 15 Jul 2022 22:16 WIB
Pemprov Sumsel
Foto: Dok. Pemprov Sumsel
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan menyatakan jumlah angka kemiskinan di Sumatera Selatan (Sumsel) turun 0,94 persen menjadi 11,90 persen dari 12,84 persen. Itu berarti jumlah penduduk miskin di Sumsel yang bermula sejumlah 1.113,76 ribu menjadi 1.044,69 ribu orang.

Menurunnya angka kemiskinan di Sumsel disebut dilatarbelakangi oleh peranan komoditas makanan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan (perumahan, sandang, Pendidikan dan kesehatan).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Kepala BPS Sumsel Zulkipli juga menjelaskan komoditas makanan di masyarakat memiliki pengaruh besar pada garis kemiskinan. Namun kebutuhan akan komoditas masyarakat di desa dan kota cenderung relatif sama, termasuk pada komoditas bukan makanan.

"Komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap garis kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di pedesaan, di antaranya adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, gula pasir, mie instan, cabe merah, roti, bawang merah, dan kopi bubuk dan kopi instan (sachet). Sedangkan komoditas bukan makanan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, perawatan kulit, muka, kuku, rambut, dan perlengkapan mandi," jelas Zulkipli dalam keterangan tertulis, Jumat (15/7/2022).

ADVERTISEMENT

Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2021 sebesar 12,36 persen. Namun angka tersebut turun menjadi 12,31 persen pada Maret 2022. Selain itu tercatat pada periode Maret 2021 sampai Maret 2022 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1), dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) sama-sama mengalami penurunan.

Zulkipli mengatakan penurunan angka kemiskinan di Sumsel didukung dengan beberapa aspek diantaranya, Indikator Ekonomi hingga Triwulan 1 Tahun 2022 menunjukan arah pemulihan. Hal tersebut dimulai dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, inflasi, ekspor, impor, Nilai Tukar Petani (NTP), produksi padi (GKG), produksi hortikultura, produksi karet, Tingkat Penghuni Kamar (TPK), konsumsi rumah tangga Triwulan 1 tahun 2022, serta menurunnya tingkat pengangguran pada Februari 2022.

Tak hanya itu, lanjutnya, Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang dimotori oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru juga berperan menjadikan masyarakat memiliki kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi keluarga melalui pengembangan ketersediaan, distribusi, dan konsumsi pangan dengan memanfaatkan sumber daya setempat secara berkelanjutan.

"Terdapat juga poin yang mencatat bahwa Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang digagas Gubernur Sumsel H. Herman Deru memberikan dampak yang positif terhadap turunnya angka kemiskinan di Sumsel," tutup Zulkifli.

(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads