Karhutla di Rokan Hulu Meluas, Petugas Kesulitan Padamkan Api

Riau

Karhutla di Rokan Hulu Meluas, Petugas Kesulitan Padamkan Api

Raja Adil Siregar - detikSumut
Senin, 11 Jul 2022 13:51 WIB
Petugas memadamkan api yang membakar lahan di Rokan Hulu, Riau,
Petugas memadamkan api yang membakar lahan di Rokan Hulu, Riau. (Foto: Istimewa)
Rokan Hulu -

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali di terjadi di Rokan Hulu (Rohul), Riau. Dalam tiga hari terakhir, tercatat 80 hektare hutan dan lahan di Negeri Seribu Suluk itu terbakar.

Kapolres Rohul, AKBP Eko Wimpiyanto mengatakan kebakaran lahan itu awalnya terdeteksi di wilayah Rambah pada Sabtu (9/7) pekan lalu.

"Awalnya kami dapat laporan kebakaran lahan di Desa Suka Maju seluas kurang lebih 30 ha. Lokasinya di perbukitan dan sulit dijangkau petugas," ujar Wimpi saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendapat laporan itu, tim gabungan langsung diterjunkan ke lokasi. Tim juga mengecek pemilik lahan yang terbakar hingga jenis lahan yang terbakar tersebut.

"Lokasinya mineral dan belum diketahui pemiliknya, ya masih lidik (penyelidikan). Setelah dicek ternyata ada sekitar 50 ha lahan terbakar dan sulit sumber air pada Sabtu kemarin," kata Wimpi.

ADVERTISEMENT

Petugas yang datang ke lokasi berusaha melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya. Namun karena kesulitan air dan akses menuju lokasi sangat sulit, kebakaran di sana makin meluas hingga hari ini.

"Ditemukan total luas lahan kurang lebih 80 ha, posisi lahan itu di perbukitan dan jurang sangat sulit dilalui. Tim juga menemukan titik api masih mengeluarkan asap, sampai hari ini masih menyala api," kata Wimpi.

Selanjutnya Polsek, Polres Rohul dan BPBD Rohul melakukan koordinasi dengan BPBD Provinsi Riau. Tim meminta bantuan untuk pemadaman dengan bantuan helikopter water bombing.

Permintaan itu karena keterbatasan akses dan sulitnya air. Meskipun cepat padam, namun dikhawatirkan kebakaran terus meluas jika tak segera dipadamkan.

"Kami sudah minta bantuan helikopter ke lokasi. Minta pemadaman dengan water bombing karena beberapa kendala," tegas Wimpi.




(ras/dpw)


Hide Ads