Tahun ini, perayaan kurban dilakukan di tengah mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti ternak sapi. Banyak kekhawatiran di masyarakat soal kelayakan konsumsi daging kurban tahun ini.
Pemerintah mengimbau masyarakat tak perlu panik secara berlebihan, asal dapat mengolah dagung kurban dengan tepat.
Dilansir dari akun resmi Kementerian Pertanian (Kementan) di @ditjen_pkh, ada beberapa tips yang diberikan agar dapat mengolah daging kurban secara benar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam informasi tersebut, Kementan menyebutkan bahwa daging, jeroan, kepala, tulang, buntut, atau ekor dari hewan kurban terinfeksi/terduga PMK tidak membahayakan manusia namun dapat berpotensi menularkan ke hewan rentan PMK, diantaranya sapi, kerbau, domba dan kambing.
Untuk mencegah adanya penularan, Kementan membagikan panduan mengolah daging kurban di tengah merebaknya wabah PMK :
A. Tips memasak daging kurban
- Daging, jeroan, kepala, tulang, atau ekor tidak dicuci
- Jika daging/jeroan kurban terlihat kotor, dapat dibersihkan dengan merebus pada air mendidih minimal selama 30 menit
- Jika daging tidak langsung diolah, Maka daging yang sudah direbus dapat disimpan di suhu dingin ataupun suhu beku
B. Tips Menyimpan
- Jika daging/jeroan kurban terlihat bersih dan tidak langsung diolah, maka daging bersama kemasan disimpan terlebih dahulu disimpan pada suhu dingin minimal 24 jam kemudian disimpan pada suhu beku
- Jika daging kurban langsung diolah, daging direbus air mendidih selama minimal 30 menit.
Bagi masyarakat yang sudah selesai mencuci daging kurban, diharapkan untuk tidak langsung membuang kemasan begitu saja. Bekas kemasan daging dapat direndam terlebih dahulu dengan disinfektan atau pemutih pakaian atau pun cuka dapur, lalu kemudian dibuang ke tempat sampah.
(dpw/dpw)