Intip Kesederhanaan Perayaan Idul Adha Tarekat Naqsabandiyah di Sumut

Intip Kesederhanaan Perayaan Idul Adha Tarekat Naqsabandiyah di Sumut

Kartika Sari - detikSumut
Jumat, 08 Jul 2022 11:01 WIB
Deli Serdang - Jumat, 8 Juli 2022 pagi, ratusan jemaah Naqsabandiyah Al Kholidiyah Al Jalaliyah berbondong-bondong memadati Pondok Pesantren Darusshofa di Marindal, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).

Pondok pesantren itu sudah disesaki jemaah anak-anak hingga dewasa pada pukul 07.30 WIB. Mereka mengenakan setelan pakaian muslim, baju koko hingga gamis. Jemaah pria dewasa kebanyakan mengenakan sorban putih di kepala.

Tepat pukul 07.50 WIB, mereka mulai melaksanakan salat. Barisan laki-laki di depan, sementara perempuan membentuk barisan saf di belakang jemaah pria.

Tarekat Naqsabandiyah memutuskan merayakan Idul Adha 1443 Hijriah pada 8 Juli 2022. Lebih cepat dari yang ditetapkan pemerintah, bahwa 10 Dzulhijjah 1443 jatuh pada 10 Juli mendatang.

"Penetapan ini sesuai dengan perhitungan hisab Qamariyah yang dilakukan oleh dewan fatwa di Bandar Tinggi, Simalungun bahwa 10 Dzulhijjah 1443 itu jatuh pada hari ini. Untuk itu kita selaku jemaah melaksanakan Salat Id pada hari ini," ungkap Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Syekh Muda Markum kepada detikSumut, Jumat (8/7/2022).

Kira-kira pukul 08.00 WIB, salat Id selesai ditunaikan. Jemaah kemudian salam-bersalaman. Tak lupa mereka saling bermaafan dan mendoakan satu sama lain.

Usai bersalaman dan bermaafan, mereka tak langsung pulang. Seperti biasa, mereka bersantap makan bersama dulu.

Lontong pecal, menu sederhana yang menemani kebersamaan jemaah tarekat itu, hari ini. Keceriaan terpancar dari wajah anak-anak yang mengenakan baju terbaik mereka untuk hari raya. Mereka begitu menikmati momen berkumpul bersama itu.

Wajar saja, jemaah yang salat Idul Adha di ponpes itu, datang dari Medan, Binjai dan Deli Serdang. Selain di sana, pemeluk tarekat ini juga memusatkan salat Id di Bandar Tinggi, Simalungun.

Kegiatan hari ini belum sampai di situ. Acara puncaknya adalah menyembelih hewan kurban.

Sapi kurban jemaah Naqsabandiyah.Sapi kurban jemaah Naqsabandiyah. Foto: Kartika Sari/detikSumut

Seekor sapi putih, dengan bobot kira-kira 70 kg sudah diikat di halaman ponpes. Sapi ini merupakan satu-satunya hewan kurban yang akan disembelih di sana, tahun ini.

"Alhamdulillah untuk saat ini masih ada satu ekor sapi, mungkin ada yang menyusul lagi tapi kita belum tahu," ungkap Syekh Muda Markum.

Tahun lalu, sedikit lebih banyak yang disembelih. Ada seekor lembu dan tiga ekor kambing. Markum bilang, hewan kurban tahun ini berkurang, kemungkinan besar disebabkan masalah ekonomi. Meski tahun ini berkurang, jemaah tetap bersyukur.

Lembu itu merupakan lembu terbaik yang dipilih jemaah. Mereka membelinya dari daerah Limapuluh di Batu Bara. Lembu dari sana memang terkenal karena kualitasnya.

"Alasan kita ambil di sana karena kita tahu kualitas sapinya itu bagus karena ini dibebasliarkan, jadi tampak gemuk," ujarnya.

Usai bersantap lontong pecal, pemotongan hewan kurban dimulai. Anak-anak tak sabar menanti momen itu. Dari dalam ponpes, gema takbir terus berkumandang.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Laa ilaaha illallaahu wallahu Akbar. Allahu Akbar wa lillaah ilhamd.

Selamat Idul Adha! (dpw/dpw)



Hide Ads