Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah, menyebut angka stunting Sumut berada di atas rata-rata nasional. Di mana rata-rata nasional 24 persen lebih, sedangkan Sumut 25,7 persen.
"Untuk penurunan stunting yang kami sendiri Sumatera Utara, saat ini angka stunting kami di atas rata-rata nasional, kami sekarang 25,7 persen. Sementara nasional di atas 24 persen," ujarnya di Medan, Rabu (6/7/2022).
Hal itu disampaikan pria yang disampaikan Ijeck saat sambutan di acara dialog dan webinar dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tentang penurunan stunting. Hadir dalam kesempatan itu Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo; Gubernur Riau Syamsuar, dan seluruh gubernur dan wali kota/bupati se-Indonesia yang hadir langsung maupun melalui zoom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ijeck menyampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menargetkan angka stunting 2024 mendatang harus 14 persen. "Sebagaimana target nasional, Pak Presiden tahun 2024 angka stunting di Sumut 14 persen, itu target nasional 2024," ujarnya.
Untuk mencapai target tersebut, Ijeck sangat mendukung dengan program nasional dalam rangka penurunan angka stunting, melalui pendampingan mulai tingkat kabupaten/kota hingga desa dan kelurahan.
"Kemarin Bapak (Hasto) baru saja ke Kepulauan Nias, untuk bagaimana kepala daerah/ wakil kepala daerah bisa bersama-sama menurunkan angka stunting ini, dan juga program nasional tentang pendampingan mulai dari tingkat kabupaten sampai desa," ungkapnya.
"Saya rasa penting dan sangat bermanfaat tentunya, mudah-mudahan dengan kerjasama kita dengan semangat kita," sambungnya.
Menurutnya, jika angka stunting tidak ditekan atau dilakukan penurunan, maka akan berimbas kepada pembangunan. Baik dari segi ekonomi maupun SDM, karena menurutnya ini seperti mata rantai.
"Angka stunting ini kalau lah tidak kita tekan tentunya hasilnya seperti mata rantai, untuk pembangunan kita pasti akan terganggu dari segi ekonomi dan juga SDM dari generasi-generasi muda kita," jelasnya.
Selain itu, pendampingan dan pemeriksaan perempuan yang akan akan menikah dan yang sudah menikah perlu diperhatikan secara khusus.
"Pendampingan dan juga pemeriksaan bagi ibu-ibu muda sebelum menikah dan juga setelah menikah, ini sangat perlu diperhatikan," ungkapnya.
Atas hal tersebut, Ijeck berharap dengan adanya dialog dan webinar ini, memberikan pengetahuan dan wawasan kepada semua kepala daerah tentang pelaksanaan tugasnya. Sehingga Indonesia Emas dan keluarga bahagia dapat tercapai.
"Semoga dengan hadirnya kita semua di sini, acara dialog dan webinar ini menjadi bahan pengetahuan kita, wawasan kita tentang pelaksanaan tugas tanggungjawab kita di pemerintahan dan masyarakat kita menuju Indonesia emas dan keluarga bahagia," tutupnya.
(astj/astj)