Hampir 90 persen listrik di daerah Sumatera Selatan padam sejak pukul 18.31 WIB malam ini. Selain Bumi Sriwijaya, listrik di Jambi dan Bengkulu juga ikut terdampak.
Manager Komunikasi PT PLN (Persero) UIW S2JB (Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu), Sendy Rudianto mengatakan penyebab pemadaman masih belum diketahui. Namun dalam catatan Sendy, seluruh wilayah kerjanya terdampak.
"Kan jalurnya itu panjang, jadi daripada kita mencari penyebabnya lebih baik tim kita penormalan dulu. Gangguan ini sampai ke Aceh kan terasa, satu Sumatera," katanya, Senin (4/7/2022) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sendy mengatakan di Sumatera Selatan sendiri ada beberapa titik padam. Tidak terkecuali seluruh daerah di Sumatera sampai ke Aceh.
"Ini tidak semua padam. Tetapi beberapa titik ada karena ini gangguan transmisi dari Lampung sampai Aceh terhubung. Maka kalau ada gangguan sampai Aceh juga terdampak," katanya.
Sendy mengaku dari laporan yang didapat, listrik padam terjadi di Bengkulu dan Jambi. Namun saat ini sudah mulai proses penormalan.
"Sumsel 90 persen terdampak. Cuma ada sebagian kecil tidak terdampak yang ini di perbatasan Bengkulu. Kalau untuk Jambi 30 persen, Bengkulu 5-10 persen padam," kata Sendy.
Sebagian Daerah Berangsur Terang, PLN Gerak Cepat Kawal Penormalan Listrik
Sendy mengatakan sejak pukul 18.31 WIB listrik di sebagian sumatera padam akibat gangguan listrik di SUTT 150kV Lahat-Bukit Asam. PLN terus berupaya menormalkan sistem kelistrikan agar kembali normal.
Pada pukul 21:35 WIB sejumlah daerah di wilayah kerja Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu mulai berangsur-angsur pulih. Sekitar 48 persen dari 21 ribu gardu distribusi mulai menyala, 40 persen dari 201 penyulang jaringan tegangan menengah kembali beroperasi serta sebanyak 46 persen dari 2 juta pelanggan dapat kembali menikmati aliran listrik.
"Penyebab padamnya listrik saat ini masih ditelusuri oleh petugas PLN di lapangan. PLN terus berfokus pada pelayanan aliran listrik ke masyarakat. PLN menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh para pelanggan terdampak," katanya.
(ras/astj)