Anggota DPR Semprot Pejabat Kementan soal PMK: Masak Mesti Diinjak

Berita Nasional

Anggota DPR Semprot Pejabat Kementan soal PMK: Masak Mesti Diinjak

Tim detikNews - detikSumut
Senin, 04 Jul 2022 19:28 WIB
Jakarta -

Anggota Komisi IV DPR RI Riezky Aprilia menyemprot Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan), Nasrullah. Video Rezky memarahi Nasrullah saat rapat itu pun viral di media sosial.

Di video viral itu ada pernyataan Riezky 'masak mesti diinjak'. Pernyataan anggota DPR daerah pemilihan Sumatera Selatan itu kemudian jadi sorotan.

Seperti dilihat detikcom Senin (4/7/2022) pukul 15.00 WIB, unggahan video tersebut sudah di-retweet sebanyak 2.875 kali dan disukai 8.948 akun. Dalam video tersebut, anggota DPR dimaksud mempertanyakan penanganan wabah PMK yang dilakukan Kementan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usut punya usut rapat itu berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta 8 Juni 2022 lalu. Dalam video asli YouTube resmi Komisi IV DPR RI, Riezky menyebut Kementan sudah diminta untuk segera mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan meluas.

Hanya saja permintaannya itu diabaikan. Bahkan, Riezky juga mengungkit kunjungan kerja (kunker) pejabat Kementan ke Brasil dalam rangka mencari vaksin untuk hewan yang terjangkit PMK.

ADVERTISEMENT

"Mohon maaf pimpinan, Kementerian Pertanian, Dirjen PKH, ya, saya yakin Anda mendengar apa yang saya sampaikan. Di mana hadirnya negara hari ini terhadap yang mendapatkan wabah PMK ini," kata Riezky seperti dalam video di kanal YouTube resmi Komisi IV DPR dikutip dari detikNews.

"Anda bayangkan di posisi Anda dong. Anda punya satu-satunya ternak, udah ditabung, udah diapa. Ingat, lo, kalau dalam situasi itu balikin sama diri Anda sendiri, Anda enak-enak saja ke Brasil. Itu sudah saya warning loh ya dari minggu lalu. Bener nggak Pak Dirjen," imbuhnya menegaskan.

Tak hanya itu, Riezky juga menyinggung soal program food estate Kementan. Anggota DPR dari Fraksi PDIP itu menyebut ada dugaan penyelewengan anggaran negara dalam program food estate di Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan.

"Mohon maaf, saya buka, usulan PSP Rp 800 miliar tahun lalu terkait food estate, masak perlu saya buka di sini, temuan BPK. Ingat ya, rapat ini live. Ini indikasi bahwa ada penyelewengan anggaran di dalam Kementan," kata Riezky.

Barulah kemudian Riezky menyebut pejabat Kementan 'masak mesti diinjak' agar menjalankan rekomendasi anggota Komisi IV DPR.

"Saya itu udah capek, makanya saya datang terlambat, jujur aja. Kalau bahasa orang Sumatera itu bebal. Kita di sini mau memperbaiki, Pak, sama-sama, kita mitra, diomongin baik nggak bisa, dielus nggak bisa, ditampar nggak bisa, masak mesti diinjek," kata Riezky.

Simak Penjelasan Riezky Soal Video Viralnya di Halaman Selanjutnya:

Penjelasan Riezky

Riezky Aprilia menjelaskan penyebab yang mendasari pernyataannya dalam rapat pada 8 Juni 2022 itu. Riezky menyebut Kementan tidak pernah memberikan data terkait area tanam dalam program food estate. Dia pun pesimistis Kementan bisa mencegah wabah PKM meluas.

"Tentang pernyataan saya mengenai mitra, karena hal yang paling mendasar dan sepertinya yang paling mahal di Indonesia ini adalah data. Dari tahun pertama rapat dan tugas DPR yang salah satu fungsinya mengawasi, selalu diminta data yang hingga saat ini tidak pernah diberikan," kata Riezky saat dimintai konfirmasi, Senin (4/7/2022).

"Areal tanam saja tidak ada, apalagi data hewan ternak untuk diobati. Jadi, sekian banyak hal ini yang membuat saya hampir setiap rapat ngomel atau bahkan marah. Saya berbicara berdasarkan fakta dan data yang ditemukan di lapangan," sambung dia.

Riezky mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menjadikan Indonesia berdaulat pangan. Karena itulah, menurut Riezky, perlu diketahui sejauh mana pemahaman Mentan soal berdaulat pangan.

"Program pemerintah adalah kedaulatan pangan sepertinya harus ditanya dulu pemahaman para pembantu Presiden ini. Apa yang dimaksud dengan 'Berdaulat pangan'?" kata anggota DPR dapil Sumatera Selatan I itu.

Halaman 2 dari 2
(astj/astj)


Hide Ads