Sejumlah partai politik mulai menjalin komunikasi guna membentuk koalisi. Melihat peta politik saat ini, ada potensi Pilpres 2024 akan diikuti empat pasangan calon. Satu berasal dari PDIP dan tiga pasang lain dari gabungan partai polisi.
Sesuai aturan parpol atau gabungan parpol yang bisa mendaftarkan capres-cawapres ke KPU minimal memiliki 20 persen dari jumlah kursi di DPR atau 25 persen dari suara sah nasional di Pemilu 2019 lalu.
Dengan begitu hanya PDIP yang bisa mencalonkan sendiri pangan capres-cawapres tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Partai besutan Megawati Soekarno Putri itu memiliki 22,26 persen kursi DPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PDIP hingga saat ini belum memutuskan sosok capres yang akan diusung. Jika mengamati isu yang berkembang, PDIP ada di antara dua pilihan, yaitu mengusung Puan Maharani atau Ganjar Pranowo.
Selanjutnya, pemegang tiket Pilpres 2024 lainnya adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Gabungan kepemilikan kursi DPR Golkar, PAN dan PPP mencapai 25,73 persen
KIB hingga saat ini belum memiliki capres. Namun diketahui Ketum Golkar Airlangga Hartarto sudah mendapat mandat dari partainya untuk menjadi capres.
Nah, tersisa lima partai lain yang berkoalisi. Kelima partai itu adalah:
- Gerindra (13,75%)
- PKB (10,09%)
- NasDem (10,26%)
- Demokrat (9,39%)
- PKS (8,7%)
Gerindra dan PKB diketahui sedang berhubungan intens membahas kemungkinan koalisi. Gabungan kepemilikan kursi kedua partai sudah cukup untuk menghasilkan satu tiket ke Pilpres 2024.
Duet yang mungkin dari koalisi Gerindra-PKB adalah Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Hingga saat ini kedua partai masih dalam penjajakan.
Sementara itu, sisa tiga partai lainnya adalah NasDem, Demokrat, dan PKS. Gabungan kepemilikan kursi ketiga partai ini juga sudah cukup untuk mendapat satu tiket ke Pilpres 2024.
Siapa capres koalisi terakhir ini? Seperti diketahui NasDem memiliki tiga kandidat bakal capres, yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Jenderal Andika Perkasa. Ganjar Pranowo diketahui sudah merespons negatif soal namanya masuk jadi salah satu bakal capres NasDem. Sementara Anies mengaku menaruh hormat atas dipilihnya namanya. Jenderal Andika Perkasa tak pernah merespons pencalonannya di NasDem.
Soal siapa capres koalisi partai ini, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari punya analisis. Dia meyakini koalisi partai ini akan mengusung Anies.
"Nah, tiga partai ini mungkin saja menjadi satu poros, sebutlah Poros Gondangdia atau apa pun namanya nanti yang akan sama-sama mengusung Anies," ujar Qodari, dikutip dari detikNews Jumat (24/6/2022).
(astj/astj)