Pro-Kontra Pembangunan Tanggul Belawan, Bobby Beri Waktu Diskusi

Pro-Kontra Pembangunan Tanggul Belawan, Bobby Beri Waktu Diskusi

Nizar Aldi - detikSumut
Selasa, 21 Jun 2022 20:31 WIB
Bobby Nasution saat berdialog dengan warga tentang rencana pembangunan tanggul
Bobby Nasution saat berdialog dengan warga tentang rencana pembangunan tanggul (Aldi/detikSumut)
Medan -

Rencana Wali Kota Medan Bobby Nasution membangun tanggul untuk mencegah banjir rob di Belawan ternyata mendapatkan penolakan sejumlah warga. Warga menolak karena merasa rumahnya akan terganggu dengan keberadaan tanggul.

"Sebenarnya senang juga (dibangun tanggul), cuma lagi kami rakyat miskin tertindas, yang di belakang (sisi utara Jalan Gulama), yang tinggalnya di atas laut," kata seorang warga Wati Lubis di Belawan, Selasa (21/6/2022).

Jika tanggul dibangun, rumah Wati akan berada di bagian dalam ke arah laut. Hal itu karena rumah Wati berada tepat di pinggiran laut yang merupakan tanah milik PT Pelindo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wati melakukan penolakan karena jika tanggul dibangun, aktivitas mereka ke luar masuk rumah akan terganggu. Tanggul ini sendiri rencananya akan dibangun dengan ketinggian 1,5 meter.

"Kami keluarnya gimana? Kalau tingginya satu dada, sedangkan rumah kami di atas laut, di lumpur-lumpur," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Wati berharap jika tanggul jadi dibangun, dilakukan renovasi terhadap rumahnya.

"Kalau memang Pak wali tadi mau bikin tembok silahkan, tapi tolonglah perbaiki rumah kami, masa tembok dulu baru rumah, jadi kami keluarnya gimana? Katanya dibenteng dulu baru membetulin rumah rakyat, kalau benteng dulu rumah kami tak dibetulin, kami mau keluar dari mana? Kalau ada yang mati, mikulnya kayak mana? Kalau ada yang sakit, bawa keluarnya kayak mana?," jelasnya.

Garis hijau lokasi pembangunan tanggul, garis biru lokasi rumah WatiFoto: Garis hijau lokasi pembangunan tanggul, garis biru lokasi rumah Wati (tangkapan layar google maps)

Hal berbeda disampaikan warga lainnya, Asnah. Dia mendukung Bobby Nasution dalam pembangunan tanggul tersebut.

"Saya setuju dengan pembangunan Pak Bobby. Karena begini, lebih sedikit yang dikorbankan dan lebih banyak yang diuntungkan," ucapnya.

Asnah yang sudah tinggal di Belawan sejak tahun 1980-an ini menerangkan, bahwa masyarakat di sisi utara tersebut menempati lahan milik Pelindo. Dia mengatakan, bahwa batas lahan milik Pelindo tersebut adalah Jalan Gulama.

"Lagian mereka rumahnya berdiri di atas tanah Pelindo, kalau pihak Pelindo mau ngambilnya gimana?," ujarnya.

Baca tanggapan Bobby Nasution di halaman berikutnya......

Terkait hal itu, Bobby Nasution memberikan waktu kepada warga yang pro dan kontra untuk berdiskusi selama satu pekan. Diskusi warga akan difasilitasi Camat Medan Belawan.

Terkait permintaan warga yang ingin rumahnya ditinggikan sebelum tanggul dibangun, Bobby mengatakan pihaknya tidak berwenang melakukan hal itu. Bobby mengatakan wilayah warga itu berada di tanah milik Pelindo, bukan Pemko Medan.

"Bisa kami tinggikan (rumah warga), tapi tak selang seminggu masuk penjara kami. Kenapa? Karena tanah yang kami timbun tanah Pelindo," sebut Bobby.

Meski begitu, kata Bobby, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pemilik Pelindo tersebut, untuk melakukan pelepasan lahan agar bisa dibangunkan.

"Kami sudah berkomunikasi dengan yang punyanya Pelindo ini, BUMN, bahkan minggu lalu saat saya di Jakarta, saya juga komunikasi dengan stafnya Pak Erick Thohir, untuk area yang kita sebutkan ini dilepas untuk masyarakat bisa segera dilakukan," ujarnya.

Dia yakin, pihak Pelindo bersedia melepas lahan tersebut, namun mekanismenya pelepasannya sedang dibicarakan oleh Pemkot Medan dan BUMN.

"Pelindo ini bukannya nggak mau melepas, mereka mau melepas, namun bagaimana cara pelepasannya, ini yang sama-sama harus kita sepakati," tutupnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Motor Polisi Dibakar Massa saat Penggerebekan Markas Narkoba di Medan"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)


Hide Ads