Ustaz Abdul Somad (UAS) memastikan dirinya tidak ikut berpolitik. Meski begitu, UAS mengklaim beberapa kandidat yang dia dukung terpilih menjadi wali kota maupun gubernur.
Pernyataan itu disampaikan UAS dalam sambutannya di acara Silaturahmi Jalinan Alumni Timur Tenah (JATTI). Grand Cempaka, Jakarta Pusat. Sambutan itu disampaikan UAS melalui sebuah rekaman video.
"Pembahasan yang kedua tentang politik. Jadi beberapa sahabat kurang setuju bahwa saya, saya tidak berpolitik sampai hari ini, tapi pendapat-pendapat saya men-support orang-orang politik sehingga dia duduk menjadi wali kota, beberapa tempat saya men-support menjadi gubernur," kata UAS dalam tayangan video seperti dikutip dari detikNews, Jumat (17/6/2022).
UAS mengatakan sejumlah orang menilai dukungannya dalam dunia politik akan menodai dakwah yang dia lakukan. Padahal, menurut UAS, banyak ulama-ulama terdahulu yang berperan dalam dunia politik.
"Karena bagi kawan-kawan, sahabat-sahabat, ini menodai dakwah. Iya kalau yang di-support ini menang, kalau kalah?" tuturnya.
"Padahal, kalau kita lihat dalam sejarah itu, Syekh Abdurrauf As-Singkili adalah mufti dari Kerajaan Aceh, artinya berdekatan dengan politik dan kalau kita baca juga Syekh Muhamad Arsyad, mufti Kerajaan Banjar, begitu juga dengan Wali Songo, mereka dekat sekali. Bedanya, mereka mewarnai kekuasaan, bukan mereka diwarnai oleh kekuasaan. Yang dikhawatirkan adalah kita diwarnai oleh kekuasaan," sambungnya.
![]() |
UAS mengatakan dirinya menyampaikan dukungan kepada salah satu kandidat kepala daerah dengan kontrak politik. UAS memberikan beberapa syarat untuk calon yang dia dukung jika nantinya terpilih.
"Prinsip saya sederhana saja, kalau saya tausiah di salah satu kabupaten, kota, itu tidak cukup setahun atau keliling ke kecamatan ke desa. Tapi yang kita dukung ini bisa duduk jadi wali kota tentunya ada kontrak politik. Nanti setelah duduk dia akan bangun sekolah tahfiz Qur'an, rumah Qur'an, kemudian salat berjemaah wajib, Baznas dihidupkan," ungkap UAS.
Terakhir, UAS menyampaikan permintaan maaf jika belum banyak berkontribusi. Dia juga meminta agar tidak saling menjelekkan.
"Kalau tidak bisa mendoakan paling tidak jangan saling menjelekkan, jangan fitnah dan lain sebagainya. Saya amat sangat mohon maaf kepada guru-guru, sahabat-sahabat, tidak banyak berkontribusi. Mohon maaf atas segala kekhilafan. Akhirnya saya ucapkan tahniah, selamat atas program-program yang sudah dan yang akan datang kita lakukan bersama," jelasnya.
Untuk diketahui, Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) menggelar kegiatan Silahturahmi dan Musyawarah Nasional 1 Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia Tahun 2022. Kegiatan tersebut bertema 'Konsolidasi Organisasi Serta Peneguhan Peran JATTI di Kancah Nasional dan Global'.
Hadir dalam acara ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Ketua MPR yang juga anggota JATTI Hidayat Nur Wahid, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, hingga Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla.
Simak Video "Heboh Sejumlah Orang Tolak UAS Ceramah di Jonggol"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)