Petugas Parkir yang Maki Warga di Medan Minta Maaf

Petugas Parkir yang Maki Warga di Medan Minta Maaf

Andika Syahputra Tanjung - detikSumut
Jumat, 10 Jun 2022 21:14 WIB
Petugas parkir yang memaki warga di Medan meminta maaf
Petugas parkir yang memaki warga di Medan meminta maaf (istimewa)
Medan - Petugas parkir di Jalan Cik Ditiro, Medan, yang sempat memaki warga meminta maaf. Permohonan maaf itu disampaikan pria yang diketahui bernama Wased melalui video yang dikirimkan oleh pihak Dinas Perhubungan Medan.

Dilihat detikSumut Jumat (10/6/2022) ada tiga orang di video tersebut. Wased petugas parkir 'arogan' diapit oleh dua orang yang berasal dari Dinas Perhubungan.

"Ke depan kamu harus sopan kepada masyarakat, jangan berkata kasar," kata Kepala Seksi Parkir Dinas Perhubungan Medan, Ari Sugraha kepada Wased dalam video itu.

Ari meminta Wased mengenakan atribut lengkap saat bertugas. Hal ini untuk mengantisipasi miskomunikasi di lapangan.

"Gunakan atribut yang lengkap," pesannya.

Wased yang sempat memaki warga pun menyampaikan permohonan maaf.

"Saya minta maaf telah berkata kasar," ujar Wased.

Kepala Dinas Perhubungan Medan Iswar Lubis meluruskan informasi sebelumnya. Setelah ditelusuri, Iswar menyebut jukir yang memaki masyarakat adalah petugas resmi.

Namun saat itu petugas parkir itu tidak memakai atribut saat betugas.

"Tingkah lakunya jukir kadang-kadang bed dan seragam nggak dipakainya," ujarnya.

Iswar mengaku masih banyak hal yang perlu diperbaiki perihal parkir.

"Masih banyak yang harus kita benahi khususnya masalah etika dan berkaitan dengan karakter," katanya.

Sebelumnya diberitakan, seorang warga dimaki oleh pria yang mengaku sebagai petugas parkir. Peristiwa itu terjadi di Jalan Diktiro simpang Jalan Zainul Arifin, Medan, pada Kamis (9/6/2022).

Warga itu dimaki karena menolak membayar. Alasannya pria yang meminta uang itu tidak menggunakan atribut petugas parkir.

"Gimana mau bayar, waktu datang dia nggak ada, begitu mau balik baru muncul. Terus nggak pakai baju layaknya petugas parkir, bed pun enggak ada. Jadi saya nggak mau bayar," tutur warga bernama Ahmad itu.


(astj/afb)


Hide Ads