Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Audy Joinaldy menyoroti jumlah lulusan sarjana di Indonesia yang mencapai 3 juta orang per tahun. Oleh sebab itu ia hadir menjadi pembicara dalam sebuah seminar untuk membangun potensi milenial serta mendorong terbukanya peluang bisnis baru di era digital ini.
Kegiatan bertema 'Membangun Karakter Entrepreneurship Generasi Milenial' yang diadakan di Aula Hotel Crystal Lotus Yogyakarta pada Minggu (15/5) itu dihadiri mahasiswa perantau asal Sumbar. Audy Joinaldy mengatakan di antara lima negara utama ASEAN, Indonesia merupakan negara dengan persentase penduduk wirausaha terkecil. Jumlah hanya 3,47 persen dari total 271 juta penduduk indonesia sementara di sisi lain kuota kebutuhan pegawai negeri sipil (PNS) hanya 700.000 orang.
Ia menyebut hal ini merupakan tantangan, terutama bagi pemerintah untuk membuka kesempatan wirausaha yang mampu menyerap tenaga kerja. Mengingat bahkan pada tahun 2021, Indonesia menjadi penyumbang sarjana terbanyak di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka dari itu dengan situasi demikian, kita mengajak para generasi milenial agar dapat meluangkan waktu untuk belajar bagaimana menciptakan lapangan kerja lewat pemanfaatan teknologi yang semakin berkembang. Teknologi yang dimiliki peralatan yang kita gunakan di era 4.0 ini juga banyak memudahkan dan menciptakan peluang bisnis," ungkap Audy dalam keterangan tertulis, Selasa (17/5/2022).
Di hadapan para mahasiswa ia menyampaikan bahwa terbukanya potensi peluang usaha untuk generasi milenial di era digital juga turut membuka lapangan pekerjaan baru seluas-luasnya untuk masyarakat Indonesia.
Kepala Badan Penghubung Sumbar Aschari menerangkan pertemuan Wakil Gubernur Sumbar dengan para mahasiswa perantau merupakan bagian dari program kerja pemerintah daerah.
"Banyak aset pemerintah daerah yang berada di luar provinsi butuh pengawasan maupun pengembangan fasilitas sarana dan Prasarana," terang Aschari.
"Di antaranya yang selama ini dikelola oleh Badan penghubung Provinsi Sumatera Barat adalah asrama-asrama mahasiswa yang berada di Bogor, Bandung, dan Yogyakarta. Tidak hanya pengawasan aset fisik, namun pembinaan penghuni asrama juga menjadi salah satu target, agar mahasiswa dapat terangkul dalam satu wadah di perantauan," tambahnya.
Selepas acara Audy menyempatkan meninjau Asrama Mahasiswa Merapi Singgalang dan Asrama Putri Bundo Kanduang. Disana ia berdiskusi serta mendengarkan aspirasi penghuni sekaligus mahasiswi asal Sumatera Barat tersebut sebagai bentuk kepedulian atas kenyamanan dan kemajuan penghuni asrama.
(akn/ega)