Gubernur Aceh Minta Pengiriman Darah ke Tangerang Diaudit

Aceh

Gubernur Aceh Minta Pengiriman Darah ke Tangerang Diaudit

Agus Setyadi - detikSumut
Sabtu, 14 Mei 2022 02:00 WIB
Sejak pandemi COVID-19 jumlah pendonor menurun padahal setiap harinya. DKI Jakarta memerlukan sekitar seribu kantong darah.
Ilustrasi kantong darah (Foto: Rifkianto Nugroho)
Banda Aceh -

Gubernur Aceh Nova Iriansyah meminta temuan adanya pengiriman 2.050 kantong darah oleh PMI Banda Aceh ke Tangerang, Provinsi Banten diaudit.

Staf Ahli Gubernur Aceh Iskandar Syukri mengatakan Gubernur Nova juga telah mengirimkan surat permohonan ke pengurus PMI Pusat untuk melakukan audit investigasi terhadap PMI Banda Aceh. Audit dilakukan untuk menghindari munculnya ketidakpercayaan masyarakat serta pendonor aktif terhadap PMI.

"Sembari menunggu hasil audit dari PMI Pusat. Pemerintah Aceh sementara waktu menunda kegiatan donor darah pada PMI Kota Banda Aceh," terang Iskandar, Jumat (13/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iskanda mengatakan ASN yang ingin mendonorkan darah diarahkan ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.

"Atas arahan pak gubernur melalui Sekda, ASN Pemerintah Aceh dipersilakan untuk langsung mendonorkan darah ke Instalasi Transfusi Darah Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin," katanya.

ADVERTISEMENT

Iskandar mengatakan, ASN diarahkan mendonorkan darah di rumah sakit mulai Kamis (12/5) kemarin. Setiap ASN mendonorkan darah sesuai jadwal yang telah diatur berdasarkan instansi.

"Meski pelaksanaan di tempat yang baru, tapi tetap tak menurunkan minat ASN untuk mendonorkan darah. Kemarin ada 34 kantong darah dikumpulkan dari ASN Sekretariat Daerah Aceh," ujar Iskandar.

"Pastinya semua itu karena kesadaran para ASN bahwa donor darah menyehatkan pribadi pendonor dan tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat," jelasnya.

Sebelumnya, pengurus PMI Banda Aceh kaget mengetahui adanya pengiriman darah mencapai 2.050 kantong ke Tangerang secara diam-diam. Pengiriman itu diketahui setelah dilakukan sidak ke Unit Donor Darah (UDD).

"Ini dasarnya dari kecurigaan kami di pengurus karena ada beredar isu ada pengiriman darah ke Tangerang, kami tidak tahu itu. Kita lakukan sidak di PMI dengan pengurus-pengurus ternyata benar bahwasanya ada pengiriman darah ke Tangerang," kata Sekretaris PMI Banda Aceh Syukran Aldiansyah kepada wartawan, Kamis (12/5).

Ribuan kantong darah itu, katanya, diduga dikirim pada Januari, Februari dan April. Menurutnya, pengurus tidak mengetahui adanya pengiriman tersebut karena selama ini tidak diberi akses ke UDD.

"Selama ini akses kami ke UDD ditutup oleh ketua, kami tidak tahu apa. Data yang kami peroleh darah yang dikirim itu sekitar 2.050 kantong," jelasnya.




(agse/astj)


Hide Ads