Riau

Serda Nurhadi, 'Ustaz Tentara' yang Berdakwah hingga Pelosok

Raja Adil Siregar - detikSumut
Rabu, 27 Apr 2022 13:33 WIB
Serda Nurhadi (Raja/detikSumut)
Pekanbaru -

Sersan Dua (Serda) Nurhadi, begitu sosok prajurit angkatan bersenjata yang dikenal sebagai sang penyiar agama. Di Pekanbaru, pria berpostur tegap tersebut lebih dikenal sebagai 'Ustaz Tentara'.

Julukan yang melekat erat pada pria 39 tahun tersebut, setelah tak kurang 12 tahun sang penjaga kedaulatan bangsa itu berdakwah hingga ke berbagai pelosok desa.

Di tempatnya tinggal Jalan Masjid Trans Jasa Industri Pekanbaru, sosok Nurhadi cukup dikenal masyarakat. Tegas, lugas, dekat dengan anak-anak dan ibu majelis pengajian.

Kedekatannya dengan masyarakat bukan tanpa alasan. Sebab Nurhadi kerap hadir berdakwah dan mengisi ceramah kepada majelis pengajian bulanan.

Pria yang kini bertugas di Sekadron Udara 12, Wing 6 Lanud Roesmin Nurjadin (RSN) Pekanbaru itu rutin berdakwah. Berbekal ilmu dan pengalaman setelah lulus dari pondok pesantren dan Universitas Islam Negeri (UIN), Nurhadi membulatkan tekad berdakwah.

"Kurang lebih berdakwah sudah 12 tahun. Tetapi berdakwah sebelumnya banyak di lingkungan kantor di AURI dan di masjid dekat rumah saja," terang Nurhadi ketika berbincang dengan detiksumut di Masjid Al Hijrah, Rabu (27/4/2022).

Bagi suami Dessy Afrina, dakwah adalah kepuasan batin. Apalagi, sebagai prajurit TNI aktif dia bisa menyampaikan pesan-pesan moral, kebangsaan dan pendidikan kepada masyarakat.

Tugas sebagai abdi negara jalan, dakwah pun jalan. Itulah prinsip yang ditanamkan Nurhadi.

Atas dedikasinya itu, banyak masyarakat menjuluki Nurhadi sebagai pendakwah Kebhinekaan. Sebab topik dakwahnya selalu membahas tentang pentingnya persatuan, kerukunan, silaturahmi hingga soal perdamaian.

"Berdakwah ini sebenarnya banyak cabang dan cara untuk menyampaikannya, baik itu ilmu agama dan ilmu lain. Sehingga dalam menyampaikan ceramah bisa disesuaikan. Bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang besar, maka hubungan silaturahmi antar agama, jaga perdamaian dan Kebhinekaan jangan sampai terpecah belah," katanya.

Berdakwah hingga ke pelosok desa tentu menjadi kebahagian tersendiri bagi prajurit TNI lulusan 2002 tersebut. Ada banyak pengalaman dalam menyampaikan pesan-pesan moral dan syiar agama.

"Saya pernah dakwah sampai ke pelosok desa seperti di Tapung, Kampar, Air Tiris dan lainnya. Ini perjuangan dan menjadi pengalaman hidup saya," ucap Nurhadi.

Untuk berdakwah di pelosok desa, Nurhadi biasa menggunakan seragam lengkap TNI Angkatan Udara. Dibalut sorban putih dan peci hitam, Nurhadi berdakwah dihadapan jemaah.

"Untuk di desa-desa, biasa jemaah minta pakai baju TNI. Jadi saya juga selalu izin sama pimpinan setiap kali mau dakwah, pimpinan juga tahu akan hal itu," katanya.

Masyarakat Trans Jasa Industri menyebut Nurhadi adalah 'cahaya' baru di lingkungan tempat tinggalnya. Lantunan ayat-ayat saat jadi imam masjid adalah ciri khas Nurhadi.

"Selain dakwah, kalau jadi imam salat Pak Nurhadi bagus. Jadi kalau beliau imam itu khas suaranya, enak didengar," kata warga setempat, Selemet.

Selama Ramadan 1443 H, Nurhadi tercatat beberapa kali mengisi dakwah di Masjid Al Hijrah. Terutama saat hujan dan ustaz tak bisa hadir, ayah dari Hafiz dan Lukman itu sudah dipastikan menjadi pengganti tanpa komando.



Simak Video "Video: Viral Becak Motor Freestyle di Depan Polisi, Pelaku Dicari"

(ras/afb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork