Sampah & Penangkap Ikan Resahkan Wali Nagari Salingka Danau Singkarak

Sampah & Penangkap Ikan Resahkan Wali Nagari Salingka Danau Singkarak

Atta Kharisma - detikSumut
Sabtu, 23 Apr 2022 11:07 WIB
Pemprov Sumbar Silaturahmi Bersama Wali Nagari Salingka Danau Singkarak
Foto: Pemprov Sumbar
Jakarta -

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menegaskan keberadaan Danau Singkarak sebagai salah satu danau prioritas nasional perlu mendapatkan perhatian khusus. Di antaranya, isu sampah dan maraknya penangkap ikan endemi yang meresahkan para wali nagari di Salingka Danau yang tergabung dalam Badan Pengelola Danau Singkarak (BPKDS).

Hal ini ia ungkapkan dalam silaturahmi dengan para wali nagari salingka Danau Singkarak, di Kantor Wali Nagari Saniang Baka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok pada Jumat (22/4).

Mahyeldi mengapresiasi keberadaan BPKDS yang sudah berdiri sejak 2011 silam. Menurutnya, BPKDS berperan penting dalam rangka penyelamatan dan perlindungan Danau Singkarak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perlu kajian-kajian khusus kenapa permukaan danau meningkat. Bisa jadi ada yang tersumbat. Soal sampah, jangan ada lagi yang membuang sampah ke sungai, batang lembang. Sampah harus dikelola, khususnya di sepanjang sungai-sungai yang bermuara ke danau," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/4/2022).

Ia pun menyambut baik perihal alih usaha, dan jika nagari-nagari sepakat, maka potensi-potensi yang ada akan dipetakan dalam rangka perlindungan Danau Singkarak.

ADVERTISEMENT

"Kalau nagari-nagari sepakat, saya yakin bisa. Kuncinya kesepakatan. Danau yang ada di depan mata kita setiap hari kita lihat ini, bisa lestari jika kita bersama-sama menjaganya. Seperti yang dilakukan Nagari Sumpur misalnya, ada kearifan lokal untuk penyelamatan ikan bilih. Saya harap jni juga bisa diikuti oleh nagari lain," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua BPKDS Jasman menuturkan terjadi lonjakan jumlah penangkap ikan di Danau Singkarak.

"Selain persoalan sampah, beberapa persoalan Danau Singkarak saat ini adalah penangkap ikan sudah lebih dari 4 ribu, dari awalnya hanya seribu orang. Sehingga perlu alih usaha, agar tidak semuanya turun ke danau," jelasnya.

Ketua Badan Kerjasama Nagari Paninggahan Arlis Usman juga mengeluhkan kenaikan debit air danau yang menyebabkan ratusan hektare sawah di Nagari Paninggahan terendam dan gagal panen.

"Saya juga mohon pada Pak Gubernur agar meninjau ulang kerja sama bagi hasil pemanfaatan air permukaan oleh PLN yang belum pernah berubah. Potensi danau lainnya juga banyak yang bisa dikembangkan untuk wisata dan ekonomi kreatif lainnya," ucapnya.

Di sisi lain, Anggota DPRD Nazar Bakri mengapresiasi berbagai masukan dari Mahyeldi dan berjanji akan menindaklanjuti pertemuan tersebut dengan duduk bersama masyarakat salingka danau untuk membuat kesepakatan pelestarian Danau Singkarak dan optimalisasi ekonomi kreatif yang nantinya akan diusulkan kepada gubernur.

Sebelumnya, Mahyeldi melepas 15 ribu benih ikan Nilem dan Tawes untuk pelestarian sumber daya ikan di Danau Singkarak, di Nagari Saniang Baka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok.

Turut mendampingi Mahyeldi, Kepala DKP Sumbar Desniarti, Ka. Biro Umum Syefdinon, dan Ka. Biro Adpim Maifrizon. Hadir pula dalam silaturahmi tersebut Ketua BPKDS Jasman, Anggota DPRD Kabupaten Solok Nazar Bakri, serta para wali nagari ataupun yang mewakili dari nagari-nagari salingka Danau Singkarak, diantaranya dari Sumani, Paninggahan, Singkarak, Muaro Pingai dan Saniang Baka.




(fhs/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads