Budi Siahaan, seorang warga di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) menjadi sukarelawan sebagai penutup jalan berlubang. Hampir setiap hari, pria berusia 40 tahun ini menimbun jalan yang rusak dengan biaya sendiri.
Sudah sekitar lima bulan lamanya dia dibantu rekannya, menimbun jalan berlubang pada ruas jalan provinsi di Kecamatan Bandar Pasir Mandoge yang menghubungkan antara Kota Kisaran di Kabupaten Asahan dan Kota Pematangsiantar.
Budi berinisiatif untuk menimbun sendiri jalan berlubang itu karena kerap melihat anak sekolah terjatuh. Banyak yang terperosok atau terantuk saat melintas di jalan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya karena saya kasihan melihat banyak anak sekolah yang sering jatuh di jalan ini. Apalagi kalau hujan, lubang-lubang ini tak nampak," kata Budi, baru-baru ini.
Budi mengaku sudah menghabiskan sekitar 17 truk batu kali atau kerikil untuk menutupi lubang di badan jalan. Dia bahkan menggunakan mobilnya sendiri untuk mengangkut batu dari pinggir sungai.
"Yang ada mobil ini, jadi digunakan saja untuk mengangkat batu, semen, jadi mudah dibawa-bawa," kata dia.
Tak tanggung-tanggung, dari kerjanya itu, sekitar 3 km jalan rusak sedikitnya sudah terbenahi, meski belum maksimal. Setidaknya, jalan berlubang di sana sudah agak berkurang.
Dia mengaku tulus dan tergerak hatinya secara ikhlas memperbaiki jalan berlubang. Menurutnya, kondisi jalan rusak tersebut sudah terjadi sejak tiga tahun lalu dan semakin parah.
Sebelumnya, sejumlah kepala daerah di Sumut memang mengeluhkan kondisi jalan yang rusak kepada Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi pada saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Parapat, Simalungun pada 16 Maret lalu.
Menanggapi keluhan para kepala daerah itu itu, Edy Rahmayadi berjanji membantu memperbaikinya. Edy mengatakan ada anggaran Rp 2,7 triliun yang disiapkan untuk memperbaiki jalan rusak di Sumut, khususnya jalan-jalan provinsi.
(dpw/dpw)