Horor Kawasan Batu Miana Polman dengan Misteri Penunggu Ular Hitam Raksasa

Sulawesi Barat

Horor Kawasan Batu Miana Polman dengan Misteri Penunggu Ular Hitam Raksasa

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 28 Okt 2022 08:43 WIB
Batua Miana yang dijaga ular hitam raksasa di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar).
Batu Miana di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Foto: (Abdy Febriady/detikcom)
Polewali Mandar -

Kawasan Batu Miana di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) menyimpan cerita misteri. Warga setempat meyakini kawasan Batu Miana itu dijaga seekor ular hitam berukuran besar atau raksasa.

Dalam bahasa Mandar, "miana" berarti melahirkan. Warga setempat percaya batu-batu kecil kerap muncul di kawasan batu ini sehingga dianggap sebagai anak dari deretan batu raksasa itu.

Batu Miana berada di Kelurahan Tinambung, Kecamatan Tinambung. Posisi batu ini tepat berada di sisi jalan utama penghubung Kelurahan Tinambung dan Desa Tangnga-tangnga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari arah Kelurahan Tinambung, Batu Miana berada di sisi kiri jalan. Sedangkan di sebelah kanannya merupakan Sungai Mandar. Lokasi batu ini berjarak sekira 57 kilometer dari Kecamatan Polewali yang merupakan ibu kota Kabupaten Polewali Mandar.

Lokasi batu ini berada tepat pada jalan yang menikung dengan kontur sedikit mendaki. Di sekitar lokasi, dipenuhi rerumputan liar yang menjulat tinggi. Namun tidak jauh dari situ, sudah terdapat pemukiman warga.

ADVERTISEMENT

Kawasan sekitar Batu Miana tampak biasa saja pada siang hari. Namun begitu hari mulai gelap kawasan Batu Miana berubah menjadi menyeramkan.

Deretan pohon bambu dengan daunnya yang rimbun di sekitar kawasan Batu Miana, membuat kesan angker di tempat ini sangat terasa. Apalagi saat angin bertiup kencang disertai guyuran hujan di malam hari.

Batu Miana Dijaga Ular Raksasa

Batua Miana yang dijaga ular hitam raksasa di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar).Sungai Mandar di seberang jalan Batu Miana yang dijaga ular hitam raksasa di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Foto: (Abdy Febriady/detikcom)

Warga percaya di kawasan Batu Miana dijaga oleh seekor ular hitam berukuran besar atau raksasa. Banyak warga yang sudah menyaksikan langsung penampakan ular di kawasan batu tersebut.

Idris Noer (68) adalah salah satu warga yang pernah melihat sendiri penampakan ular tersebut. Dia meyakini ular raksasa itu merupakan penjaga atau penunggu Batu Miana.

"Termasuk saya dulu pernah mengalami, ada ular melintas di samping saya, sangat besar mengarah ke air (sungai), setelah di sungai ular tiba-tiba tidak terlihat, berubah menjadi perahu sementara orangnya tidak ada," kata Idris Noer saat berbincang dengan detikcom, Selasa (25/10/2022).

Sebelumnya, Idris pernah menjabat sebagai kepala lingkungan di wilayah kawasan Batu Miana itu. Selama menjabat, dia mengaku kerap mendapat laporan warga yang melihat penampakan ular raksasa tersebut.

Dia menuturkan, ada warga yang pernah lari ketakutan lantaran mendapati seekor ular di depan Batu Miana tersebut. Ular yang dilihat warga awalnya dikira baskom yang sering digunakan penjual ikan di daerah tersebut.

"Dari kejauhan dia melihat ada baskom, awalnya dia menduga ada penjual ikan yang melupakan barangnya. Setelah mendekati lokasi Batu Miana ternyata itu adalah ular. Karena takut, warga itu langsung pergi," tutur Idris.

Batua Miana yang dijaga ular hitam raksasa di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar).Kondisi jalan di sekitar kawasan Batu Miana yang dijaga ular hitam raksasa di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Foto: (Abdy Febriady/detikcom)

Kejadian serupa juga dialami warga bernama Khaedir Jamal (55). Dia merupakan mantan Lurah Tinambun yang pernah menyaksikan langsung penampakan ular raksasa di kawasan Batu Miana.

"Saking besarnya ular tersebut berdasarkan cerita dari sejumlah warga yang pernah melihat langsung, kadang kepala ular sudah sampai di sungai, namun ekornya masih berada di puncak bukit setinggi 50 meter yang berada di sisi jalan," tutur Khaedir.

Warga Alami Kejadian Aneh

Warga mengaku kerap mengalami kejadian-kejadian aneh di sekitar kawasan Batu Miana. Pengalaman horor itu sering dialami warga saat melintas atau beraktivitas di sekitar lokasi.

Dengan rentetan kejadian-kejadian aneh tersebut, warga setempat meyakini bahwa ada penunggu di kawasan Batu Miana. Warga menyebut penunggu Batu Miana berupa ular hitam yang berukuran sangat besar.

Salah satu yang pernah mengalami kejadian aneh adalah Idris Noer (68). Dia mengaku pernah dihadapkan dengan pohon bambu yang tiba-tiba tumbang dan menutup jalan saat hendak melintas di kawasan Batu Miana.

"Paling sering juga terjadi waktu saya masih menjabat kepala lingkungan, pohon bambu (di sekitar lokasi Batu Miana) langsung tutupi itu jalan, dan itu benar adanya, makanya sampai sekarang lokasi itu (kawasan Batu Miana) masih dianggap angker," kata dia.

Selain dirinya, dia juga menyebut banyak warga lainnya yang juga pernah mengalami kejadian aneh di kawasan Batu Miana. Salah satunya dialami para pemancing di Sungai Mandar yang berada di seberang jalan Batu Miana.

Para pemancing kerap menghabiskan malam di bantaran Sungai Mandar. Mereka kerap mengalami kejadian aneh, seperti tiba-tiba ada lemparan batu ke arah mereka.

"Kalau pemancing biasa sampai pagi, sebagian warga khususnya masyarakat setempat sudah menganggap hal biasa, meski tidak jarang mereka tiba-tiba dilempari ketika sedang memancing," tutur Idris.

Penunggu Batu Miana Anti Baju Merah

Mitos ular raksasa penunggu Batu Miana juga diyakini ada, yakni anti terhadap orang-orang berbaju merah. Konon, orang-orang berbaju merah kerap diganggu ular tersebut.

Warga setempat percaya bahwa baju berwarna merah tidak disukai oleh ular raksasa penunggu Batu Miana yang berada di Kelurahan Tinambung, Kecamatan Tinambung itu. Beberapa warga sudah mengalami kejadian aneh saat melintas di sekitar lokasi Batu Miana dengan mengenakan baju berwarna merah.

Idris Noer menuturkan ular raksasa itu kerap menampakkan wujudnya dan menakuti warga yang mengenakan baju merah saat melintas. Namun, tidak ada yang tahu pasti mengapa penunggu Batu Miana itu kerap mengganggu orang berbaju merah.

"Paling banyak penampakannya jelang waktu magrib sampai isya. Kalau informasi, orang yang pakai baju merah sangat tidak disukai, paling sering menampakkan diri sama orang baju merah," tutur Idris Noer.




(asm/hsr)

Hide Ads