Nostalgia Bioskop Arini Makassar Populer di Era 1980-an, Kini Tinggal Nama

Nostalgia Bioskop Arini Makassar Populer di Era 1980-an, Kini Tinggal Nama

Darmawanti Adellia Adipradana - detikSulsel
Selasa, 07 Jun 2022 15:50 WIB
Bioskop Arini Makassar.
Bioskop Arini Makassar. Foto: Darma/detikSulsel
Makassar -

Bioskop Arini merupakan salah satu bioskop Makassar yang populer pada tahun 1980-an. Bioskop ini kini hanya menyisakan nama "Arini" yang masih kokoh berdiri di atas sebuah bangunan tua di Jalan Rusa, Makassar.

Sejarahwan Makassar, Ilham Daeng Makkelo mengatakan Bioskop Arini atau juga dikenal sebagai Arini Theatre mulai beroperasi pada awal tahun 1970-an. Bioskop Arini muncul ketika usaha bioskop kian menjamur di Kota Makassar.

Bioskop Arini mampu bertahan hingga sekitar hampir 30 tahun. Dari awal tahun 1970 hingga menjelang akhir 1990.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bioskop Arini mulai beroperasi sekitar tahun 70-an awal hingga 80-an dan 90-an masih tetap ada bioskop itu. Memang dimana periode bioskop-bioskop seperti Arini banyak sekali muncul di tahun 70-an, 80-an," jelas Ilham kepada detikSulsel pada Sabtu (4/6/2022).

Bioskop Arini Makassar.Bioskop Arini Makassar yang populer di era tahun 1980-1990 awal. Foto: Darma/detikSulsel

Ilham melanjutkan, Bioskop Arini dulu diklasifikasikan berdasarkan kelas. Ada kelas 1, 2, dan 3 yang diklasifikasikan berdasarkan posisi menonton yang dipilih.

ADVERTISEMENT

"Kelas 1 untuk posisi yang paling bagus dan tempatnya yang paling bagus," jelas Ilham.

Untuk jadwal pemutaran film, Ilham mengatakan tidak jauh berbeda dengan saat ini. Saat film baru mulai tayang, akan diputar hingga berkali-kali, dalam sehari satu film dapat diputar dua hingga tiga kali.

"Bioskop Arini dulu selalu antri, biasanya satu film diputar dua sampai tiga kali dalam sehari, kalau film-film baru yang baru datang biasa diulang-ulang dalam satu hari dari siang sampai malam, kalau penontonnya masih banyak dalam satu minggu masih diputar terus," jelasnya.

Sementara Mantan Karyawan Bioskop Arini, Ramlah mengatakan puncak kepopuleran Bioskop Arini berada di akhir tahun 1980 hingga awal 1990-an. Namun, Bioskop Arini hanya populer di kalangan masyarakat pribumi.

Berbeda dengan bioskop populer lainnya seperti Makassar Theatre yang kala itu juga digandrungi oleh masyarakat Tionghoa. Boskop Arini menjadi tempat favorit bagi masyarakat asli Makassar untuk menonton.

"Akhir tahun 80 sampai awal 90 itu dia populer sekali," ungkap Ramlah.

Ramlah mengingat jelas sejumlah film legendaris yang menjadi favorit masyarakat Makassar pada masa itu. Menurutnya, Bioskop Arini lebih populer untuk pemutaran film laga China atau Hongkong.

"Apalagi kalau film Hongkong yang lagi terputar itu pasti banyak yang datang," kata Ramlah.

Film Jet Li hingga Jeckie Chan bikin antrean pengunjung mengular. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Menurut Ramlah, antrian panjang di loket tiket akan terjadi jika terputar film yang dibintangi oleh Jet Li dan Jackie Chan. Utamanya film lawas bertema pendekar shaolin yang dibintangi oleh Jet Li.

"Film Jet Li dan Jackie Chan. Paling sering itu filmnya Jet Li. Jarang film romantis terputar di sini (Bioskop Arini)," ujar Ramlah.

Harga tiket Bioskop Arini dulu termasuk kelas B, atau kalangan menengah ke bawah. Saat di puncak kepopulerannya harga tiket Bioskop Arini pada hari kerja Rp 2.500 per orang, sementara malam Minggu harganya naik menjadi Rp 3.000 per orang.

Bioskop Arini Makassar.Gedung bekas Bioskop Arini di Jalan Rusa, Makassar. Foto: Darma/detikSulsel

Pada momen-momen tertentu, Bioskop Arini dulu bahkan bisa beroperasi hingga subuh. Seperti pada momen malam tahun baru, pemutaran film di Bioskop Makassar bisa sampai pukul 05.00 wita.

"Yang paling saya ingat itu waktu tahun baru, karena sampai subuh main filmnya, karena pemutaran film itu sampai 3 kali," ujarnya.

Bioskop Arini Makassar tumbang akibat krisis 1998. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Bioskop Arini Makassar Redup Saat 21 Muncul dan Tumbang Saat Krisis Moneter

Kepopuleran Biskop Arini mulai terkikis saat bioskop 21 memasuki pasar Makassar di pertengahan 1990-an. Meski kalah saing, Bioskop Arini masih menjadi jajaran bioskop yang dapat bertahan di Makassar.

Jadwal pemutaran film di bioskop Arini secara bertahap terus berkurang. Bahkan, ketika mulai merosot tajam, bioskop Arini hanya buka dua hari dalam sepekan, yakni Senin dan Kamis.

"Waktu mulai ada itu 21, kurang mi penonton, jadi Senin dan Kamis kita buka nya, itu pun kalau ada cukup penonton, lebih dari 10 orang, kalau tidak ya kita tutup sampai beberapa hari," jelas Ramlah.

Menurutnya, Bioskop Arini kalah pamor karena saat masuk di Makassar, Bioskop 21 gencar melakukan promosi. Hal ini yang akhirnya menarik masyarakat untuk memilih Bioskop 21.

"Dia, 21 itu kan dia lebih berani promosi kan," imbuhnya.

Kondisi penonton Bioskop Arini yang makin hari makin berkurang diperparah dengan kondisi krisis moneter pada tahun pertengahan 1997. Akhirnya Bioskop yang pernah populer ini tumbang menjelang tragedi Ganyang Makassar pada September 1997.

"Krisis moneter tutup mi. Tidak lama itu terjadi mi Ganyang itu," kata Ramlah.

Bioskop Arini Makassar kini beralih fungsi. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Gedung Bioskop Arini Beberapa Kali Beralih Fungsi

Sejak tutup pada pertengahan 1997, Gedung Bioskop Arini beberapa kali beralih fungsi. Sebelumnya pernah disewakan untuk penjualan toko baju Benhill.

Tidak lama kemudian toko baju tersebut juga gulung tikar, sehingga gedung bioskop tersebut kembali kosong. Akhirnya setelah lama tidak terpakai, gedung tersebut beralih fungsi menjadi showroom mebel pada tahun 2006 silam hingga sekarang.

"Beralih ke mebel itu waktu tahun 2006," kata Ramlah yang kini juga menjadi pegawai Showroom Mebel tersebut.

Sementara salah satu studio Bioskop Arini saat ini juga telah dialih fungsikan sebagai Warnet Game. Namun, studio bioskop lainnya masih dibiarkan kosong hingga saat ini.

Meskipun telah beralih fungsi, bangunan Bioskop Arini tidak mengalami perubahan, hanya warna cat yang memudar karena termakan waktu. Bahkan tulisan Arini masih berdiri kokoh di atasnya.

"Masih sama (bangunannya), tidak ada yang berubah," pungkas Ramlah.

Halaman 2 dari 4


Simak Video "Video Pengakuan Pembakar Pos Polisi di Makassar: Nggak Tahu, Bodoh Saya"
[Gambas:Video 20detik]
(nvl/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads