Bone Jadi Daerah Terbanyak Raih Penghargaan Adiwiyata dari KLH

Agung Pramono - detikSulsel
Jumat, 12 Des 2025 14:16 WIB
Foto: Kepala Sekolah di Bone didampingi Kadis Lingkungan Hidup dan Plt Kadis Pendidikan menerima penghargaan Adiwiyata 2025 di Kementerian Lingkungan Hidup. Dokumen Istimewa
Bone -

Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi daerah dengan jumlah penerima penghargaan Adiwiyata terbanyak yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Jumlahnya ada 15 sekolah, dua diantaranya yang mendapat penghargaan Adiwiyata Mandiri, dan 13 sekolah mendapat Adiwiyata Nasional 2025.

"Bone paling banyak dapat penghargaan Adiwiyata. Dua sekolah yang mendapat penghargaan Adiwiyata Mandiri atau penghargaan tertinggi yakni SDN 23 Jeppe'e, dan SMA 13 Bone. Sekolah lainnya penghargaan Adiwiyata Nasional," ujar Kadis DLH Bone Dray Vibrianto kepada detikSulsel, Jumat (12/12/2025).

Penghargaan itu diterima langsung oleh para kepala sekolah dari Kabupaten Bone di Kementerian Lingkungan Hidup pada Kamis (11/12) kemarin. Para kepala sekolah didampingi oleh Kadis DLH Bone Dray Vibrianto dan Plt Kepala Dinas Pendidikan Bone Edy Saputra Syam.


Dray mengatakan salah satu program prioritas Kementerian Lingkungan Hidup adalah untuk menjaga lingkungan. Kemudian mengajarkan generasi mudah menghadapi masalah lingkungan.

"Bencana alam di Sumatera yang sudah terjadi menjadi pelajaran besar soal pentingnya menjaga lingkungan. Makanya yang harus dilakukan generasi muda untuk melek soal lingkungan," katanya.

Dia menjelaskan bahwa bukan hanya 15 sekolah ini yang akan mendapatkan penghargaan Adiwiyata di Kabupaten Bone. Melainkan targetnya, semua sekolah bisa mendapatkan penghargaan.

"Target kita seluruh sekolah mendapatkan penghargaan Adiwiyata, karena ini menyangkut kurikulum soal lingkungan. Yang mendapat Adiwiyata adalah sekolah yang memiliki inovasi dan mata pelajaran soal lingkungan hidup," jelasnya.

"Untuk sekolah Adiwiyata nasional harus berjuang untuk mendapat level mandiri, sedangkan yang mandiri harus membina sekolah mengikuti program Adiwiyata. Sekolah yang wajib mengikuti program Adiwiyata adalah sekolah rakyat," sambung Dray.

Sementara itu, Bupati Bone Andi Asman Sulaiman menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja sama kuat antara sekolah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Dia menegaskan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti bahwa Kabupaten Bone serius dalam mendukung pendidikan lingkungan hidup sejak dini.

"Prestasi ini membuktikan bahwa budaya peduli lingkungan telah mengakar di sekolah-sekolah Bone. Kita akan terus mendorong lebih banyak sekolah untuk mengikuti program Adiwiyata. Dengan menjadi daerah penerima Adiwiyata terbanyak, Bone semakin memperkuat posisinya sebagai kabupaten yang berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan," ucapnya.



Simak Video "Video: Langkah Kementerian LH Atasi Permasalahan Banjir Bali"

(hmw/hmw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork