Bupati Bone Raih Penghargaan KLHK Sebagai Pembina Program Kampung Iklim

Bupati Bone Raih Penghargaan KLHK Sebagai Pembina Program Kampung Iklim

Agung Pramono - detikSulsel
Senin, 01 Des 2025 19:24 WIB
Bupati Bone Andi Asman Sulaiman usai menerima penghargaan sebagai pembina Proklim tahun 2025 dari KLHK.
Foto: Bupati Bone Andi Asman Sulaiman. (Dokumen Istimewa)
Bone -

Bupati Bone Andi Asman Sulaiman meraih penghargaan sebagai pembina Program Kampung Iklim (Proklim) tahun 2025 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Andi Asman tercatat sebagai satu-satunya bupati di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang meraih penghargaan tersebut.

Penghargaan itu diterima langsung di Jakarta pada Senin (1/12/2025). Di Indonesia Timur hanya ada dua daerah yang mendapat kehormatan tersebut yakni, Bupati Bone dan Bupati Tabalong.

Andi Asman mengatakan penghargaan ini menjadi penegasan bahwa aksi nyata pengendalian perubahan iklim telah menjadi prioritas Bone. Hal tersebut sejalan dengan visi Beramal yakni Mandiri, Berkeadilan, dan Berkelanjutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Program Proklim menjadi wujud nyata pilar berkelanjutan dengan fokus pada penerbitan regulasi untuk menetapkan kebijakan dan peraturan daerah yang mengikat pelaksanaan Proklim. Kemudian memastikan program berjalan masif dan terstruktur," kata Andi Asman dalam keterangannya Senin (1/12).

ADVERTISEMENT

Dia menerangkan pendampingan intensif sebagai pembinaan kepada komunitas desa, menghasilkan desa-desa percontohan seperti Desa Poleonro, Kecamatan Lamuru yang telah berulang kali meraih tropi Proklim Lestari sebagai model keberhasilan di Indonesia Timur. Jaminan pangan dan lingkungan sehat bagi Kabupaten Bone yang tercatat memiliki kontribusi produksi padi dan jagung tertinggi di Sulawesi Selatan pada tahun 2025.

"Proklim adalah strategi vital untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Program ini berfungsi ganda, menjaga kualitas lingkungan sekaligus menjamin stabilitas hasil panen," sebutnya.

Dia menjelaskan, tidak semua kabupaten bisa mendapat kehormatan tertinggi ini dari KLHK. Sebab semua harus melalui seleksi yang ketat.

"Ini melalui proses seleksi yang lebih ketat dari tahun-tahun sebelumnya, menuntut pemerintah daerah menunjukkan keberlanjutan pembinaan yang efektif, sejalan dengan peluncuran konsep baru Proklim pada hari ini. Kami buktikan kepemimpinan yang peduli lingkungan adalah investasi terbaik untuk masa depan pangan dan kesejahteraan masyarakat daerah," jelasnya.




(hmw/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads