Bupati Bone Andi Asman Sulaiman menemui pengusaha asal Bekasi, Jawa Barat (Jabar) yang tertarik berinvestasi untuk Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Pemkab Bone akan memberikan kemudahan kepada investor selama untuk kesejahteraan masyarakat Bone.
"Kami percaya bahwa kepercayaan investor kepada Bone adalah bukti kita memberikan kemudahan dan kepastian hukum dalam berinvestasi. Intinya, kami berharap kerja sama ini segera dimulai," ujar Andi Asman kepada detikSulsel, Selasa (23/9/2025).
Andi Asman didampingi Direktur Perumda Air Minum Wae Manurung (AMWM) Bone Muh Bachtiar Sairing dan Kepala BKPSDM Bone Edy Saputra Syam, melakukan pertemuan dengan pihak PT Biosant Tirta Lestari pada Senin (22/9) kemarin. Perusahaan itu tertarik berinvestasi membangun air bersih di Bone.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menerangkan, dalam pertemuan itu dibahas beberapa hal diantaranya bentuk kerja sama, jangka waktu pembangunan SPAM dan sumber air baku yang akan dikelola nantinya. Dia meminta untuk segera dilakukan survei.
"Minimal, segera melakukan survei awal dan studi kelayakan akhir bulan ini. Kalau bisa, jangan lama-lama karena masyarakat kami sangat butuh air bersih," katanya.
"Kemudian kami juga menyerahkan jawaban atas surat minat yang dilayangkan pihak Biosant Tirta Lestari beberapa waktu lalu. Suratnya kami bawa langsung, sebagai bukti kami serius untuk kerja sama ini," sambung Andi Asman.
Sementara itu, Direktur Utama PT Biosant Tirta Lestari, Vino Hashim menyambut baik pertemuan tersebut. Dia menegaskan akan segera ke Bone untuk melakukan survei.
"Insyaallah, segera kami ke Bone meninjau lokasi yang paling tepat untuk dibangun SPAM," ucapnya.
Vino menyampaikan, PT Biosant Tirta Lestari saat ini memang fokus membangun SPAM bekerja sama dengan pemerintah daerah. Perusahaan ini salah satunya memang fokus bergerak di sektor pengolahan air bersih (Water Treatment Plant-WTP), selain pengelolaan air limbah industri dan domestik.
"Sekarang ini, kami lagi merampungkan pembangunan SPAM di Lhokseumawe, Aceh. Investasi kami di sana sekitar Rp 450 miliar. Lengkap mulai dari pembangunan intake, IPAL hingga penyambungan ke rumah pelanggan, dan sistem BOT, dengan waktu kerja sama 30 tahun," sebutnya.
Vino mengaku belum bisa memastikan berapa nilai investasi yang akan dikucurkan ke Bone. Pihaknya akan melakukan survei sehingga bisa diketahui nilai investasi yang akan dikucurkan.
"Setelah kita survei baru bisa diketahui nilai investasinya. Tetapi, kita rencana di Bone lengkap juga dengan jaringan perpipaan yang baru. Minimal bisa menyasar 20 ribu pelanggan baru," jelasnya.
(sar/ata)