Polisi mengusut laporan mahasiswi Universitas Andi Sudirman (Uniasman) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial AS (20), setelah beasiswanya sebanyak Rp 4,8 juta diduga ditilap oleh oknum dosen. Korban melaporkan soal dugaan penggelapan dana Kartu Indonesia Pintar (KIP).
"Sudah ada laporannya. Dia laporkan soal penggelapan dana KIP (Kartu Indonesia Pintar)," ujar Kanit Reskrim Polsek Tanete Riattang AKP Henri Aswan kepada detikSulsel, Senin (16/6/2025).
Henri mengatakan, beasiswa yang diduga digelapkan oleh oknum dosen merupakan beasiswa kurang mampu. Termasuk juga dengan biaya hidup untuk mahasiswi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beasiswanya kurang mampu. Sebagian untuk biaya kuliah dan biaya hidup," katanya.
Dia menerangkan, saat ini polisi telah melakukan klarifikasi kepada pelapor dan terlapor. Meski begitu, polisi masih akan memeriksa sejumlah pihak terkait dengan beasiswa KIP tersebut.
"Yang diperiksa ini baru pelapor dan terlapor, ini masih sebatas klarifikasi awal. Masih banyak mau diperiksa, termasuk dari pengelola KIP, dan juga nanti dengan saksi ahli. Kita mau tahu peruntukannya seperti apa itu beasiswa, kemudian ada berapa penerima beasiswa di kampus tersebut," sebutnya.
"Kasus ini sudah proses penyelidikan. Yang jelas intinya ada mahasiswi jadi korban penggelapan dana KIP," sambung Henri.
detikSulsel mengonfirmasi kasus tersebut kepada Rektor Uniasman M Yasin. Namun hingga kini M Yasin belum memberikan tanggapan.
Sebelumnya diberitakan, AS terpaksa putus kuliah di Uniasman Bone, lantaran beasiswanya senilai Rp 4,8 juta ditilap dosen berinisial AN dan I. Ironisnya, AS kini dimintai ganti rugi karena keputusannya tidak melanjutkan kuliah.
AS mengaku seharusnya menerima uang beasiswa Rp 4,8 juta untuk setiap semester. Namun beasiswa tersebut tak kunjung diterimanya hingga dia terpaksa berhenti kuliah karena keterbatasan biaya.
"Untuk semester 1 saya tidak tahu siapa yang ambil. Cuma saya tidak ada ambil (tidak pernah menerima) sedikit pun. Kalau untuk semester 2 diambil sama dosenku Ibu AN dan Pak I," ujar AS kepada detikSulsel, Senin (1/6).
AS sebelumnya mulai kuliah pada Program Studi (Prodi) Biologi, Uniasman pada 2024 lalu. Awalnya, AS ditawari beasiswa kurang mampu oleh kepala program studi (Kaprodi).
"Saat masuk, ada beasiswa gratis sampai wisuda natanyakan ka Kaprodi. (Katanya) Bagus ini kuliah karena ditanggung sampai selesai," kata AS.
(asm/ata)