Pemotongan batu proyek pelebaran jalan di Poros Maros-Bone wilayah Camba atau Kappang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali dilakukan. Imbasnya, Satgas Kappang menerapkan sistem lalu lintas buka tutup.
"Cuttingan (pemotongan) batu di Jalur Kappang. Antrean kendaraan dari dua arah 2 kilometer (Km) dan dilakukan buka tutup," ujar Perwira Pengendali Satgas Kappang Iptu Kamaluddin kepada detikSulsel, Minggu (25/8/2024).
Lokasi pemotongan batu berada di Hutan Karaenta, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros pada Sabtu (25/8) sejak pukul 10.00 Wita. Kamaluddin mengatakan, lama pemotongan batu tidak menentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk cuttingan batu ini setiap hari akan dilakukan. Namun tidak ada patokan waktu. Kalau kita tidak berinisiatif membuat rekayasa lalu lintas pasti akan panjang macetnya, karena pekerja proyek juga tidak menyampaikan setiap mereka melakukan pemotongan," kata Kamal.
Dia menerangkan, untuk lalu lintas tetap bisa diakses secara bergantian. Satgas Kappang standby setiap saat di lokasi dan waktu buka tutup paling lama 30 menit.
"Tidak paten ji buka tutupnya. Menyesuaikan dengan volume antrean kendaraan, kadang 15 menit, kadang juga 30 menit," bebernya.
Kamaluddin menyayangkan pekerja proyek tidak menyampaikan terlebih dahulu jika akan dilakukan pemotongan batu. Pekerja proyek baru melaporkan saat kemacetan sudah terjadi.
"Harusnya sampaikan ke Satgas jam sekian dilakukan pemotongan batu, biar bisa ditaktisi agar tidak menimbulkan kemacetan panjang," kesal Kamal.
Sebelumnya diberitakan, Jalan Poros Maros-Bone wilayah Camba atau Kappang, Maros macet 5 km Satgas Kappang menuding pekerja proyek tidak berkoordinasi sebelum pengaspalan sehingga memicu terjadinya kemacetan.
"Antrean cukup panjang sekitar 5 km. Penyebabnya karena berlangsungnya pengaspalan oleh pekerja proyek dan tidak melalui koordinasi dengan Satgas," ujar Iptu Kamaluddin, Sabtu (24/8).
(ata/asm)