Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), menanggapi traffic light atau atau lampu lalu lintas rusak yang memicu kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Pihaknya beralasan kesulitan melakukan perbaikan karena tidak memiliki anggaran.
"Ada empat alat pemberi isyarat lalu lintas yang rusak saat ini. Alat itu sudah harus diganti, dan kami tidak punya anggaran untuk pemeliharaan dan perbaikan," ujar Kepala Dishub Bone Andi Muh Ikbal kepada detikSulsel, Senin (29/7/2024).
Ikbal membeberkan, ada 11 traffic light yang dikelola Dishub Bone namun hanya 7 di antaranya yang berfungsi. Lampu lalu lintas itupun kerap rusak karena usia alatnya sudah mencapai 15 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya 7 yang berfungsi, 4 yang rusak berada di Jalan Makmur, Jalan Mangga, Jalan Majang Agussalim, dan Jalan Sukawati. Rata-rata rusak pada bagian mesinnya," katanya.
Menurut dia, traffic light yang ada sudah seharusnya diganti. Pihaknya baru mengusulkan anggaran pengadaannnya ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Per unitnya itu anggarannya Rp 45 juta. Kami tidak anggarkan, karena tidak ada anggaran, hanya meminta ke balai Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Provinsi Sulsel," jelas Ikbal.
Ikbal menambahkan, khusus empat traffic light di simpang Jalan Agussalim-Sukawati sebenarnya sudah diperbaiki. Namun baru sehari diperbaiki, lampu lalu lintas itu kembali rusak.
"Kami sudah upayakan memperbaiki itu, tetapi rusak lagi. Tidak sampai 1 hari setelah diperbaiki rusak lagi," bebernya.
Sebelumnya, warga mengeluhkan traffic light yang rusak di Jalan Poros Agussalim-Sukawati yang memicu tiga kecelakaan dalam sepekan terakhir. Total ada 4 traffic light di ruas jalan itu yang tidak berfungsi.
"Sudah lama itu lampu merah (traffic light) rusak. Sudah sering orang kecelakaan, tetapi dalam satu minggu ini sudah ada 3 orang," ujar salah seorang warga Kelurahan Manurunge Saddang, Senin (29/7).
Di ruas jalan itu, para pengendara menerobos begitu saja karena tidak ada tanda isyarat lalu lintas. Situasi ini menyebabkan pengendara motor kerap tabrakan karena tidak memperhatikan pengendara lain.
"Yang terlibat kecelakaan itu rata-rata motor. Karena kan itu lampu merah tidak menyala, baru otomatis kalau tidak menyala itu pengendara terus-terus saja jalan baik dari arah Sukawati, maupun Agussalim yang mengakibatkan langsung tabrakan di tengah," jelasnya.
(sar/asm)