Komisi III DPRD Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), mendukung Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bone yang menolak aktivitas tambang batu gamping di Desa Wollangi, Kecamatan Barebbo. Pihaknya pun akan menyurati Pemprov Sulsel untuk menutup tambang galian C yang berpotensi merusak lingkungan tersebut.
"Waktu rapat kemarin DLH laporkan soal tambang di Wollangi, dan kami rekomendasikan untuk penutupan. Kami akan bersurat ke Pemprov Sulsel untuk tindak lanjutnya," ujar Anggota Komisi III DPRD Bone Arifuddin kepada detikSulsel, Kamis (16/5/2024).
Arifuddin mengatakan, aktivitas tambang komoditas batuan di Desa Wollangi mengancam sumber mata air Wollangi. Apalagi mata air tersebut merupakan sumber air baku PDAM Bone, selain mata air Taccipi yang debitnya sudah berkurang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mata air PDAM hanya di Wollangi yang bagus airnya. Untuk Taccipi debit airnya sudah berkurang," tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi III DPRD Bone Andi Nursalam Nawir menegaskan, DLH Bone sudah melakukan kajian sehingga menolak kehadiran tambang tersebut. Dia menegaskan persoalan ini harus menjadi perhatian serius.
"Kalau DLH Bone menolak pasti sudah berdampak pada lingkungan, dan ini harus menjadi perhatian semua pihak," tegas Nursalam.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov Sulsel telah meninjau lokasi tambang galian C tersebut pada Senin (13/5). Adapun 3 OPD Pemprov Sulsel yang turun ke lokasi, yakni: Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP); Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) dan Dinas Energi Sumber Mineral (ESDM).
Kepala DLH Bone Dray Vibrianto menyebut, Tim Teknis Pemprov Sulsel juga berdialog dengan masyarakat dan petugas PDAM Waemanurungnge. Hal itu dilakukan sebagai bahan evaluasi terkait kebijakan pertambangan di Wollangi.
"Petugas PDAM tadi mengaku bahwa dulunya sebelum ada aktivitas tambang, mata air Wollangi sangat baik. Namun saat ini banyak aktivitas tambang yang merusak sumber air tersebut," sebut Dray saat dihubungi, Senin (13/5).
Dray menegaskan pihaknya menolak aktivitas pertambangan di Wollangi untuk kepentingan masyarakat Bone. Dirinya berharap Pemprov Sulsel bisa mengambil keputusan untuk masa depan masyarakat Bone.
"Kami berharap sekali tim dari provinsi bisa melihat kejadian sejelas-jelasnya. Kita tunggu hasilnya apakah akan dievaluasi atau tidak oleh pihak provinsi, karena ini menyangkut masa depan masyarakat Bone," pungkasnya.
(sar/ata)