Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin dianugerahi gelar adat 'Daeng Mappuji' dari Dewan Adat Saoraja Kabupaten Bone. Gelar tersebut diberikan setelah prosesi adat pra Mattompang Arajang dalam rangkaian Hari Jadi Bone (HJB) ke-694 tahun.
"Bapak Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin diberikan nama Daeng Mappuji. Dia tidak diberikan gelar adat, langsung dikukuhkan karena memang sudah merupakan orang Bugis Bone," ujar Tokoh Adat Bone Andi Yushan Tenri Tappi kepada detikSulsel, Jumat (19/4/2024).
Pengukuhan berlangsung di Arajangnge, Halaman Rujab Bupati Bone pada Jumat (19/4) sekitar pukul 10.00 Wita. Gelar Daeng Mappuji dalam bahasa Bugis berarti sosok pemimpin yang mencintai dan menyayangi masyarakatnya, berwibawa, tegas dan menjalankan amanah, yang ditugaskan oleh negara Republik Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di dalam bahasa Bugis gelar Daeng Mappuji berarti tau deceng wija tau Bone (orang berhasil anak orang Bone). Semua yang berkontribusi kepada Bone itu dapat dikukuhkan sebagai tau deceng atau orang yang berhasil," sebut Andi Yushan.
Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengapresiasi gelar adat yang dianugerahkan kepadanya. Dia menganggap gelar adat ini sebagai tanggung jawab besar.
"Ini saya tidak pernah membayangkan, karena saya lahir dan besar di tempat ini (Bone). Kemudian terjadi peristiwa hari ini, mungkin sudah rencana Tuhan. Bagi saya ada penghargaan pemberian gelar sebagai keluarga besar dari Bone dan menegaskan saya orang sini, dikukuhkan atau tidak," tegas Bahtiar.
Bahtiar melanjutkan, gelar adat ini sebagai amanah dari tanah kelahirannya. Dia berterima kasih kepada dewan adat yang mempercayakan gelar itu kepadanya.
"Pemberian ini mempertegas dan memberikan pesan dan tanggung yang sangat besar. Apalagi tadi pemuka adat kita memberikan pengertian dari namanya. Saya kira itu memiliki tanggung jawab besar kepada kita, saya secara pribadi dan keluarga penuh haru dan bangga," sambungnya.
Dia menambahkan, pengukuhan gelar adat ini oleh rakyat Bone melalui pemuka adat dan budayawan Bone memberikan karakter tersendiri. Bahtiar menegaskan sebagai pemimpin akan selalu dekat dengan rakyat.
"Mudah-mudahan itu menjadi pengingat bagi saya bahwa di mana pun menjadi pemimpin harus dekat dengan rakyat. Terima kasih, tabe maraja sedalam-dalamnya, penganugerahan ini sekaligus mengandung tanggungjawab terhadap saya untuk bersikap dan bertingkah serta berbuat lebih baik. Tentu harus berkarakter pemimpin seperti penganugerahan yang diberikan," jelasnya.
(sar/hmw)