Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid (NH) masih mempertimbangkan untuk mengusung adiknya Andi Syamsiar Halid bertarung di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bone 2024. NH masih menunggu perkembangan hasil survei.
"Saya ingin lihat surveinya. Apakah surveinya orang Bone ini bersedia dipimpin perempuan. Kalau masyarakat Bone bersedia dipimpin perempuan baru akan saya pertimbangkan," ujar Nurdin Halid kepada wartawan, Jumat (6/4/2024) malam.
NH mengatakan tim survei internal Golkar baru akan turun pada bulan Juni. Dia masih akan melihat dinamika politik di Kabupaten Bone sebelum mengusung calon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti Juni baru turun (tim survei). Kita lihat perkembangan ke depan. Kita lihat dua bulan yang akan datang, karena pendaftaran juga baru bulan Agustus," katanya.
Saat disinggung soal hasil pertemuan dengan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, NH mengaku banyak membahas soal isu politik. Keduanya juga membahas perkembangan situasi menjelang Pilkada Bone.
"Banyak hal yang kita bicarakan, dan Andi Amran tokoh nasional dari Sulsel dan harus disupport terus. Kita juga berpikir soal politik nasional, Sulsel, dan termasuk Bone. Kita bicarakan untuk membangun Bone lebih baik," bebernya.
NH mengakui belum ada figur yang dibicarakan untuk Pilkada Bone. Hanya saja dirinya memberikan sinyal bergabung dengan klan Sulaiman.
"Kalau figur belum. Kita kesepahaman dulu tentang kriteria, potensi, visi, dan itu sudah sama. Insyaallah (bersama klan Sulaiman), karena kami sudah tidak ada perbedaan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Andi Syamsiar Halid digadang-gadang maju di Pilkada Bone 2024. Syamsiar pun mengaku masih menunggu restu dari kakaknya untuk mematangkan diri bertarung.
"Insyaallah (maju Pilkada Bone), jika benar-benar masyarakat menghendaki. Saya juga serahkan ke kakak saya (NH) kira-kira keinginan beliau bagaimana," ujar Andi Syamsiar, Sabtu (23/3).
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Bone itu mengaku, siap untuk maju jika dirinya benar-benar dikehendaki oleh masyarakat. Menurutnya, figur perempuan memiliki tantangan tersendiri di tengah banyaknya calon yang ada.
"Kalau saya berprinsip perempuan itu membawa hati nurani ke masyarakat, bagaimana pendekatan. Garis tangan seseorang tidak bisa dipungkiri hanya Allah SWT yang tahu," katanya.
(hmw/sar)