PJ Gubernur Sulbar Gandeng TNI AL Maksimalkan Pengelolaan BBIP Poniang

PJ Gubernur Sulbar Akmal Malik mengapresiasi upaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DPKP) Sulbar atas perubahan yang terjadi di Pengelolaan Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) Poniang. Sebab sebelumnya, BBIP Sulbar cenderung tidak produktif.

Secara angka, ia mengatakan BBIP Sulbar menghabiskan sekitar Rp 2,3 miliar per tahun, termasuk operasional dan belanja pegawai. Aset senilai miliaran rupiah tidak sebanding beban belanja yang dihabiskan, dan hanya menghasilkan Rp 30 juta per tahun. Hal tersebut diungkapkan olehnya saat meninjau pengelolaan BBIP Poniang, di Majene, hari ini.

"Saya lihat sekarang sudah ada perubahan," kata Akmal Malik dalam keterangan tertulis, Rabu (10/5/2023).

Meskipun begitu, ia meminta agar aset yang beroperasi sejak 2015 tersebut bisa lebih dikembangkan sehingga menghasilkan PAD. Untuk itu, pihaknya turut menggandeng TNI Angkatan Laut untuk mengelola sejumlah potensi pesisir termasuk BBIP Poniang.

"Saya sengaja mengajak Danlanal Mamuju untuk melihat potensi pesisir di Majene. Ini kesempatan kembali menata ulang potensi pesisir kita. Harus ada langkah dari kita untuk membuat tambak kita tumbuh, dan kita butuh mitra. Dan kita menggandeng Danlanal melalui program Kampung Bahari," jelasnya.

Menurutnya, salah satu kendala yang kerap dihadapi untuk memaksimalkan potensi BBIP Poniang yakni karena tidak adanya pendampingan terkait cara agar masyarakat bisa berbudidaya ikan dengan baik. Hal itu lah yang membuat sejumlah tambak jenuh dan menurunkan produktivitas.

Sementara itu, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Mamuju Letkol Laut (P) M. Reza Achwandi bakal melakukan pembinaan desa pesisir sebagai untuk memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi daerah. Ia pun turut mengapresiasi kerja sama untuk memaksimalkan potensi BBIP.

"Ini (BBIP Poniang Majene) cukup bagus dan tinggal menata. Semoga ke depan kita bisa bekerjasama dan mengembangkan ini," tutup Reza.