128 Pemuda Papua Ikut Bimbel agar Masuk Sekolah Kedinasan

128 Pemuda Papua Ikut Bimbel agar Masuk Sekolah Kedinasan

Dea Duta Aulia - detikSulsel
Rabu, 15 Feb 2023 09:57 WIB
Papua Muda Inspiratif
Foto: Istimewa
Jakarta -

Papua Muda Inspiratif (PMI) mengadakan kegiatan bimbingan belajar untuk masuk sekolah kedinasan di Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Jayapura, Papua, hari ini. Setidak ada 128 anak muda Papua yang ikut kegiatan tersebut.

Koordinator Umum PMI Billy Mambrasar mengatakan bimbingan belajar tersebut dilakukan melalui aplikasi manajemen talenta nusantara (MTN). Menurutnya, aplikasi yang dikembangkan oleh Papua Muda bisa memberikan akses modul-modul pembelajaran untuk anak-anak di Papua. Sehingga mereka bisa mempersiapkan diri untuk ikut tes masuk sekolah kedinasan.

"Jadi kita bikin simulasi tesnya itu sama persis dengan tes real, seperti yang akan mereka hadapi nanti pada saat mereka mengisi soal kedinasan, yaitu tes wawasan kebangsaan, tes bakat potensial hingga psikologi," kata Billy dalam keterangan tertulis, Rabu (15/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Billy mengatakan setelah pre test dilakukan, para peserta akan dibimbing selama tujuh hari untuk diberikan pembekalan terkait cara menyelesaikan soal-soal tes kedinasan. Setelahnya dilanjutkan dengan post test untuk membandingkan nilai mereka sebelum dan setelah bimbingan belajar.

"Dengan adanya pre test bimbingan kedinasan ini, diharapkan Anak-anak papua mendapat bekal untuk persiapan mengikuti tes kedinasan, sehingga mereka dapat masuk sekolah kedinasan sesuai dengan minat mereka," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan langkah itu dilakukan agar anak muda Papua bisa mengisi ruang kedinasan di lingkup pemerintahan Papua. Mengingat, saat ini, pemerintah telah melakukan pemekaran di Tanah Papua. Pemekaran tersebut menghadirkan empat provinsi baru yakni Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. Sebelumnya, Papua hanya ada provinsi Papua dan Papua Barat.

"Papua punya empat provinsi baru, jadi totalnya akan ada enam provinsi, dimana untuk perekrutan provinsi baru dibutuhkan aparatur sipil negara sebanyak dua ribu sampai tiga ribu orang, dan generasi muda disini harus disiapkan untuk mengisi posisi tersebut. Kalau tidak maka siapa yang akan menjalankan birokrasi pemerintahan," tutur Billy.

Sementara itu, seorang peserta pelatihan Fedelia mengaku senang karena dapat mengikuti pembelajaran tersebut. Menurutnya, pelatihan tersebut mampu menambah ilmu pengetahuan dan menghadirkan gambaran terkait proses seleksi masuk sekolah kedinasan.

"Semoga dengan saya ikut bimbel ini bisa bermanfaat untuk nanti ikut tes sekolah kedinasan pada saat nanti dibuka pendaftarannya. Saya berharap saya bisa diterima di sekolah kedinasan dan menjadi salah satu anggota kedinasan," tutup Fadelia.




(ega/ega)

Hide Ads