Wakil Bupati (Wabup) Sinjai Andi Kartini Ottong mendorong perempuan ikut aktif berkontribusi dalam pembangunan. Peringatan Hari Kartini pada 21 April 2022 menjadi momentum bagi perempuan turut menggairahkan dunia UMKM di Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Saya berpikir memang saatnya perempuan harus bangkit, dan mampu berbuat untuk bangsa. Saya mengajak pada perempuan- perempuan di Sinjai itu menggairahkan dunia UMKM yang memiliki kontribusi nyata dan berpengaruh pada pendapatannya," papar Kartini kepada detikSulsel, Rabu (20/4/2022).
Selain itu pihaknya juga berharap perempuan bisa mencegah stunting. Menurutnya persoalan tersebut turut menjadi problem sentral yang ditangani Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perempuan di Kabupaten Sinjai bisa meminimalisir terjadinya angka stunting," sambung Ketua DPD II Golkar Sinjai.
Kartini melanjutkan, perempuan harus tampil berani dan mandiri. Perkembangan zaman saat ini menuntut peran wanita yang semakin kreatif.
"Di Kabupaten Sinjai perempuan harus mandiri mengikuti perkembangan zaman yang menuntut untuk semakin kreatif, dan bermanfaat bagi banyak orang," kata dia.
Kartini menilai, tantangan perempuan semakin kompleks, makanya harus diiringi dengan pengembangan kualitas diri. Dia mengaku saat ini sangat dibutuhkan tangan-tangan perempuan bertalenta untuk ikut berkontribusi mengabdi dalam pembangunan.
"Emansipasi itu dalam artian positif bahwa perempuan itu bukan hanya tugasnya di dapur saja. Apalagi di era sekarang ini perempuan harus terlibat juga di luar memanfaatkan nilai-nilai positif," ucap dia.
Semangat RA Kartini diharapkan dijadikan perempuan untuk memiliki semangat juang yang tinggi. Setidaknya juga menjadi sosok tangguh dalam lingkungan keluarga.
"Dalam artian mendukung bagaimana mendampingi keluarganya selain menyukseskan keluarga tentu juga harus bermanfaat terhadap lingkungan sekitar," urai Kartini.
Karir Politik Dimulai Sejak Jadi konsultan di Desa
Andi Kartini Ottong melalui perjalanan karir yang panjang untuk sampai pada posisi sebagai pendamping Bupati Sinjai Andi Seto Asapa. Karir politik hingga di pemerintahan berangkat dari mengabdi desa.
"Sewaktu kuliah saya diangkat asisten dosen selama 3 tahun di Unhas dan setelah itu saya pulang kampung karena saya diterima sebagai konsultan pemberdayaan masyarakat desa pada," beber Kartini.
Saat masuk sebagai konsultan di pedesaan, sosok Kartini mulai diperhitungkan hingga dilirik untuk berkecimpun dalam dunia politik. Dia memberanikan diri untuk maju bertarung Caleg Kabupaten Sinjai tahun 2004.
Pada saat pertama caleg itu Kartini gagal karena masih menggunakan sistem nomor urut, meski pada saat itu dia meraih suaranya banyak. Barulah pada periode 2009 terpilih karena sudah sistem suara terbanyak pada saat itu.
Kartini mengaku, pada saat pertama masuk DPRD itu langsung diangkat sebagai Wakil Ketua DPRD. Padahal belum pernah ada pengalaman menjadi anggota dewan.
"Itulah perempuan saat ini harus serba bisa. Di mana pun posisi diberikan harus selalu siap. Di periode kedua langsung ditawari menjadi wakil bupati dengan bismillah," tutur dia.
Semangatnya untuk terus mengembangkan kampung halaman menjadi penyemangat untuk menjejaki karir di pemerintahan. Hingga akhirnya tahun 2018 terpilih sebagai wakil bupati dan mengabdi untuk masyarakat Sinjai.
"Saya berpikir untuk mengabdi yang lebih luas lagi ke jenjang yang lebih luas lagi saya terima dan Alhamdulillah terpilih menjadi wakil bupati di tahun 2018," beber Kartini.
Bimbingan Orang Tua Untuk Aktif Berorganisasi
Andi Kartini Ottong didik oleh orang tuanya untuk aktif bersosialisasi. Orang tuanya aktif membimbingnya untuk ikuti berkegiatan.
"Sejak kecil di kasih ikut kegiatan-kegiatan sekolah, terus ikut remaja aktif di masjid-masjid. Orang tua memang mendidik saya mulai TK sampai SMP di kampung halaman di Sinjai Tengah," ucap dia.
Dirinya pun untuk bisa terus belajar dan cepat beradaptasi dengan keadaan. Kartini didik untuk bisa tangguh dengan keadaan untuk menambah pengalaman.
"SMA saya didorong oleh bapak untuk masuk ke kota karena alasannya bahwa harus bisa juga seperti anak-anak di kota," sebut Kartini.
Kartini menempuh pendidikan SMA 277 Sinjai Tahun 1990. Pada saat dirinya memang aktif masuk kegiatan ekstrakulikuler Pramuka, OSIS, hingga selalu menjadi MC kalau upacara.
Setelah tamat SMA melanjutkan pendidikan di Fakultas Pertanian Unhas. Aktif diberbagai himpunan dan menjadi Aktivis HMI, serta aktif pula di Himpunan Mahasiswa Sinjai.
(sar/nvl)