"Ini akan kita lakukan kembali setelah setelah sempat vakum sekitar dua tahun karena pandemi COVID-19," tutur Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Lutra, Misbah kepada detikSulsel pada Selasa (8/3/2022).
Program Semalam di Desa merupakan bagian inovasi 'Mata Pintar Menjawab' Pemkab Lutra. Akronim dari 'Masyarakat Bertanya Pemerintah Menjawab'.
"Masyarakat merindukan adanya kunjungan pejabat ke desanya sambil bersilaturahmi, sehingga dianggap dalam hal ini bupati, bahwa harus kita aktifkan kembali," ucap dia.
Program ini mendekatkan pemerintah dengan masyarakat khususnya warga desa yang selama ini sulit dijangkau. Pejabat pemerintah datang mendengarkan kebutuhan dan keluhan masyarakat untuk diakomodir pemerintah.
"Banyak program spesifik yang muncul dari warga atas program Mata Pintar Menjawab," tutur dia.
Sejak dimulai tahun 2022, sudah ada 49 desa terpencil yang dikunjungi. Bupati Lutra secara khusus menginap semalam demi mendengarkan keluhan dan aspirasi warga untuk diakomodir dalam forum dialogis.
"Itu kita bisa duduk-duduk di bawah kolong rumah saja. Jadi masyarakat tidak ada sekat pembatas antara pemerintah. Sehingga masyarakat spontan saja menyampaikan apa adanya," ucap Misbah.
Semua aspirasi warga desa akan ditampung. Masalah yang perlu diselesaikan akan ditindaklanjuti OPD terkait berdasarkan skala prioritas.
"Kita tidak seperti sinterklas yang harus selalu datang bagi- bagi bantuan. Ini lebih mendekatkan masyarakat ke pemerintahnya," tuturnya.
"Karena tentu banyak masyarakat tidak ketemu pemerintahnya. Makanya kita datangi, sekaligus memperkenalkan program-program sehingga masyarakat bisa lebih memahami," sambung dia.
![]() |
Gerakkan Hati Warga Ikut Membantu
Kepala PMD Kabupaten Lutra Misbah mengaku program Mata Pintar Menjawab turut menggerakankan hati masyarakat lain ikut membantu. Bantuan dari para dermawan mengalir bagi warga desa yang membutuhkan.
Salah satunya seperti saat Bupati Lutra Indah Putri Indriani membagikan kacamata gratis kepada 76 warga di Desa Lodang Kecamatan Seko, Selasa (5/2/2019). Bantuan tidak diakomodir dari APBD, justru datang dari dermawan.
"Kita tidak tahu dari mana saja dukungan datang. Semisal waktu kita memberi bantuan bagi warga desa yang dikunjungi. Itu bantuan dari," papar Misbah.
Program tersebut pun mendorong warga untuk mandiri secara pangan berhasil mendorong warga mandiri pangan. Lahan tidur di Dusun Saluseba, Desa Pincara, Kecamatan Masamba kini bisa menghasilkan padi dan panen secara berkala.
"Alhamdulillah terbangun lahannya setelah bertahun-tahun hanya jadi lahan tidur. Bahkan di sana sudah panen tiap empat bulan sekali. Itu jalan setelah kita lakukan program Semalam di Desa," papar Misbah.
Semalam di Desa Aktif Kembali Tahun Ini
Program Semalam di Desa terakhir kali dilakukan Bupati Luwu Utara dan jajaran Pemkab pada Maret 2020. Ini dihentikan menyusul situasi pandemi COVID-19 yang tengah melonjak.
"Tahun ini kita akan aktifkan kembali. Kita sasar semua desa yang tertinggal. Rata-rata di pegunungan," papar Kepala Dinas PMD Lutra, Misbah.
Kendati begitu pihaknya masih menginventarisir dan melakukan asesemen terhadap desa tertinggal dan terpencil yang jadi prioritas kunjungan. Rencananya program Semalam di Desa digelar bulan ini. Namun dipertimbangkan kembali lantaran desa yang jadi lokus kunjungan ada kegiatan panen raya.
"Lokasi itu ternyata yang di gunung itu ada pesta panennya. Tidak boleh ada acara lain. Jadi sudah Ramadan baru jalan. Tapi nanti dilihat kondisinya, akan diasesmen juga desa-desa lainnya yang akan disasar," tandasnya.
Diketahui program Semalam di Desa pernah masuk TOP 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2019 lewat inovasi 'Mata Pintar Menjawab'. Dinas PMD Lutra jadi leading sector program tersebut.
(sar/nvl)